Pakar Teknologi Jerman Tawarkan Teknologi Pirolisis Atasi Sampah Menggunung di TPA Punggur

Pakar Teknologi Jerman Tawarkan Teknologi Pirolisis Atasi Sampah Menggunung di TPA Punggur
Sampah di TPA Punggur sudah menggunung, perlu tekonologi untuk memanfaatkannya (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Batam – Batam tengah diperhadapkan dengan permasalahan pengelolaan sampah yang berlarut-larut. Tidak hanya di hulu terkait pengangkutan sampah dari permukiman penduduk, tetapi juga persoalan yang cukup serius yaitu sampah yang menggunung dan sudah melampaui kapasitas di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Telaga Punggur.

Bahri Yavuzey, seorang konsultan teknis asing untuk mesin pengelolahan sampah merespon kondisi tersebut dengan menawarkan teknologi hijau pembakaran sampah. Itu, setelah pakar teknologi asal Jerman itu bersama rekan bisnisnya menyaksikan langsung tumpukan sampah di TPA yang sangat mengkhawatirkan itu.

“Saya baca berita (di media massa), pemerintah di Batam sedang mengadakan rapat tentang pentingnya pengolahan sampah yang ekonomis. Saya menawarkan cara ini (teknologi pyrolisis dari kami untuk menindaklanjuti persoalan ini),” kata Bahri Yavuzey, kepada telegrapnews.com, belum lama ini.

BACA JUGA:  Lik Khai Protes Keras Atas “Raib”nya 2103 Kertas Surat Suara DPRD Kepri di 8 TPS Batu Selicin

Bahri menjelaskan, mesin pengolahan sampah yang ditawarkannya adalah mesin ramah lingkungan. Sampah yang diolah menghasilkan sumber energi baru bernilai jual tinggi, yaitu berupa minyak diesel dan karbon.

“Mesin yang kami tawarkan mesin teknologi Jerman dengan paten Swiss,” jelas pria Jerman berdarah Turki, ini dalam bahasa Inggris.

Tanggapan DPRD dan Wali Kota Terpilih

Pada kesempatan terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Walfentus Tindaon mengatakan, Batam sudah harus merealisasikan langkah nyata dan tepat dalam menyelesaikan persoalan sampah Batam. Termasuk sampah yang sudah menggunung dan over kapasitas di tempat pembuangan akhir, Telaga Punggur.

“Tidak perlu lagi menunda-nunda. Tumpukan sampah di TPA sudah mengkhawatirkan. Itu sudah akan menjadi bom waktu bagi Batam,” kata Walfentus, pada suatu kesempatan ketika mengajak Telegrapnews.com untuk ikut melihat kondisi tumpukan sampah di TPA Punggur.

BACA JUGA:  Pengukuran Lahan di Seraya Atas Batam Batal, Warga Tahan Kedatangan Tim Terpadu

Walikota Batam terpilih, Amsakar Ahmad, belum lama ini juga mengunjungi TPA Punggur. Itu merespon keluhan para pekerja supir truk sampah yang mengaku sudah sangat kesulitan menempatkan sampah di TPA karena tempat pembuangan sudah sangat terbatas.

“Sampah itu sudah harus dimanfaatkan sebagai energi, atau didaur ulang,” kata Amsakar kepada sejumlah wartawan pasca melihat kondisi tumpukan sampah di TPA yang usiannya sudah puluhan tahun itu..

Seperti diketahui, hingga saat ini para pekerja atau supir truk sampah yang bertugas mengangkut sampah dari seluruh penjuru Kota Batam ini, harus antri dan menunggu cukup lama ketika menurunkan muatannya di TPA itu.

BACA JUGA:  RDP DPRD Batam Sepakati Penundaan Penggusuran Warga Teluk Bakau Hingga Ganti Rugi Tuntas

Itu karena lokasi untuk menurunkan sampah disana sudah sangat terbatas. Kurang lebih 800 ton sampah setiap harinya diantar ke sana.

Sementara itu, pemerhati pelayanan publik, Tri Depae mengharapkan agar pihak eksekutif dan legislatif Batam dapat benar-benar serius dalam penanganan sampah di Batam. Kondisi sampah yang tidak terangkut dengan baik dari permukiman penduduk sudah sangat meresahkan warga masyarakat.

Demikian juga sampah yang bertebaran dan menumpuk di badan jalan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah sementara tidak menggambarkan Batam sebagai kota tujuan industri multinasional dan kota wisata mancanegara.
“Pemerintah, baik Walikota Batam dan DPRD Kota Batam, sudah harus benar-benar serius menyikapinya. Jangan biarkan wajah Batam seperti ini,” pungkasnya.

Penulis : LCM
Editor. : MS