
Telegrapnews, Batam – Hingga akhir Agustus 2025, penerimaan pajak dan retribusi Kota Batam menembus Rp1,18 triliun atau setara 60,47 persen dari target perubahan tahun berjalan sebesar Rp1,95 triliun. Angka ini diprediksi akan terus meningkat pesat pada September mendatang.
Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam per 22 Agustus 2025, beberapa pos pajak sudah menunjukkan capaian signifikan. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tercatat Rp180,32 miliar atau 65,57 persen dari target Rp275 miliar.
“PBB-P2 baru jatuh tempo 31 Agustus, sementara program insentif HUT RI masih berlangsung hingga 17 September. Biasanya penerimaan melonjak di bulan September,” ujar Sekretaris Bapenda Batam, M Aidil Sahalo, seperti dikutip batampos, Selasa (26/8/2025).
Dari sektor lain, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terkumpul Rp306,54 miliar atau 61,93 persen dari target Rp495 miliar. Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) menjadi penyumbang terbesar dengan Rp506,58 miliar atau 58,86 persen dari target Rp860,73 miliar.
Restoran dan Hotel Jadi Penopang
PBJT restoran menyumbang Rp107,59 miliar (69,53 persen), sementara pajak hotel Rp108,32 miliar (51,76 persen dari target Rp209,28 miliar). Namun, lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam belum sepenuhnya tercermin dalam laporan pajak hotel.
“Pembayaran di Agustus masih laporan Juli. Dampaknya baru terlihat di September,” tambah Aidil.
Adapun pajak hiburan seperti diskotek, karaoke, dan spa baru terealisasi Rp12,35 miliar atau 50,42 persen dari target Rp24,5 miliar. Pajak reklame juga masih rendah dengan Rp11,31 miliar atau 47,16 persen dari target Rp24 miliar.
Sementara itu, dari sektor kendaraan, opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sudah mencapai Rp94,36 miliar atau 77,90 persen dari target Rp121,13 miliar. Namun, opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) baru Rp78,25 miliar atau 45,57 persen dari target Rp171,72 miliar.
Optimisme Kuartal Akhir 2025
Secara keseluruhan, Bapenda Batam optimistis capaian pajak akan semakin meningkat di kuartal akhir 2025. September diprediksi menjadi momentum lonjakan penerimaan, terutama dari PBB-P2 dan pajak hotel yang terdorong naiknya kedatangan wisman.
Editor: dr