Pilkada Kepri, Uba: Rudi Tipe Pekerja, Ansar Dinilai Hanya Bermain Retorika

Pilkada Kepri, Uba: Rudi Tipe Pekerja, Ansar Dinilai Hanya Bermain Retorika
Uba Ingan Sigalingging, mantan Anggota DPRD Kepri (tangkapan layar)

Telegrapnews.com, Batam – Mantan anggota DPRD Kota Batam dan DPRD Provinsi Kepri, Uba Ingan Sigalingging, menyampaikan pandangannya mengenai dua kandidat utama dalam Pilkada Kepri, Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad.

Dalam diskusi di program Metro Forum POSMETRO Batam pada Rabu (20/11), Bung Uba, sapaan akrabnya, menilai bahwa gaya kepemimpinan keduanya memiliki perbedaan mencolok.

“Saya plesetkan, kalau Pak Rudi itu tipe pekerja, sementara Pak Ansar itu tipe pesandiwara. Untuk memimpin provinsi, dibutuhkan kejelasan tindakan, sehingga masyarakat mendapat jaminan bahwa pemimpin melaksanakan program A, B, C, D,” ujar Uba tegas.

BACA JUGA:  Kapolda Kepri Pantau Pelabuhan Domestik Telaga Punggur dan Batam Center dalam Operasi Lilin Seligi 2024

Baca juga: Perang Opini Menjelang Minggu Tenang, Kamaluddin: Rudi-Rafiq Unggul dalam Survei Terakhir

Uba menyoroti kemampuan Rudi yang dinilai sudah terbukti dalam mengembangkan daerah, khususnya Batam, melalui kerja sama dengan pihak swasta tanpa membebani APBD maupun APBN.

Contoh nyatanya, menurut Uba, adalah pengembangan Bandara Hang Nadim dan sejumlah pelabuhan di Batam yang menggandeng investor.

“Kalau proyek infrastruktur dihentikan sementara seperti arahan Presiden Prabowo Subianto, kepala daerah harus kreatif mencari solusi. Itu hanya bisa dilakukan oleh Rudi,” kata Uba.

BACA JUGA:  Pleno KPU, Ayah dan Anak Menang Pilkada Serentak 2024 di Kepri

Sebaliknya, Uba mengkritik Ansar yang dianggap terlalu sering membuat alasan tanpa menawarkan solusi nyata.

Dia menyebut, dalam beberapa kampanye, Ansar kerap membandingkan provinsi dengan Kota Batam, seolah-olah APBD Batam yang besar menjadi alasan kesulitan membangun Kepri.

Baca juga: Breaking News: Debat Kedua Pilkada Batam 2024 Akan Dilanjutkan Sabtu Besok

“Tugas gubernur itu meningkatkan pendapatan daerah, bukan membandingkan atau mencari pembenaran. Kenapa tidak ada upaya yang lebih kreatif?

Pendapatan provinsi sebagian besar dari pajak kendaraan bermotor, yang sifatnya given, tidak perlu usaha ekstra. Seharusnya ada terobosan untuk mencari pendapatan lain,” kritiknya.

BACA JUGA:  HMR Janjikan Pembangunan Kepri dan Batam Berkelanjutan Jika Terpilih Sebagai Gubernur Kepri

Menurut Uba, gaya kepemimpinan Ansar lebih bersifat rutinitas tanpa ada inovasi untuk menjawab tantangan.

“Psikologi kerja pemerintahan provinsi terjebak pada rutinitas semacam ini. Itu yang membuat Kepri seperti jalan di tempat,” tambahnya.

Sebagai penutup, Uba menegaskan bahwa Kepri membutuhkan pemimpin yang bisa memberikan solusi konkret, bukan sekadar retorika.

“Rudi sudah membuktikan dirinya sebagai pekerja yang kreatif dan inovatif. Itu yang dibutuhkan Kepri saat ini,” pungkasnya.

Editor: denni risman