Polemik First Club Batam: Di Balik Keributan DJ, Isu WNA Ilegal dan Sosok Misterius “AK”

Telegrapnews.com, Batam – Dunia hiburan malam Batam kembali menjadi sorotan. Bukan karena prestasi, melainkan keributan yang terjadi di dalam sebuah klub malam ternama: First Club.

Insiden yang terjadi pada Sabtu dini hari, 7 Juni 2025 pukul 01.40 WIB itu bukan sekadar keributan biasa. Ia membuka celah pada borok laten industri malam di kota ini — dunia yang kerap terbungkus glamor, namun menyimpan persoalan hukum dan etika yang abu-abu.

Dalam keterangan resminya, manajemen First Club memang mengakui adanya keributan antara DJ mereka dan seorang tamu reguler.

“Benar, insiden itu terjadi pada pukul 01.40 WIB dan sudah ditangani oleh Polsek Lubuk Baja,” tulis manajemen dalam pernyataan tertulisnya, Senin (9/6/2025).

Namun, alih-alih menyampaikan secara terbuka duduk perkara yang terjadi, pihak manajemen memilih membungkusnya dalam kalimat normatif. Tidak dijelaskan siapa pemicu, apa motif, atau bagaimana penyelesaiannya. Sikap ini justru memicu kecurigaan: apakah ada sesuatu yang ditutupi?

BACA JUGA:  Ruslan Sinaga Jelaskan Konteks Pernyataan Viral Soal Tugas DPRD Pilih Bupati

Tuduhan WNA di Balik Lantai Hiburan

Pasca insiden, rumor berkembang liar. Sejumlah laporan menyebut bahwa First Club diduga mempekerjakan Warga Negara Asing (WNA) sebagai LC atau penghibur tamu — sebuah praktik yang tak hanya melanggar izin kerja, tetapi juga rawan memperdagangkan manusia di ruang-ruang gelap bisnis hiburan.

Manajemen buru-buru membantah. “Kami dari pihak First Club tidak memiliki karyawan yang merupakan Warga Negara Asing, termasuk LC,” tegas mereka.

Namun, di tengah minimnya transparansi, bantahan semacam ini terasa hampa. Apalagi, pengawasan terhadap tempat hiburan malam di Batam kerap dikritik sebagai lemah, permisif, dan sering kali ‘main mata’ dengan aparat. Ketiadaan audit independen atau sidak dari pihak imigrasi mempertebal dugaan bahwa banyak praktik di balik layar yang sengaja dibiarkan berjalan.

BACA JUGA:  Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 14 Mei 2025 Naik Tipis, 1 Gram Jadi Rp 1.886.000

Siapa “AK”? Mengapa Didiamkan?

Yang lebih memicu tanda tanya adalah munculnya nama berinisial “AK” dalam sejumlah unggahan dan laporan. Sosok ini diduga memiliki pengaruh dalam struktur operasional atau relasi bisnis klub malam tersebut.

Namun, manajemen justru mengelak.“Kami tidak mengerti perihal AK yang dimaksud,” ujar mereka singkat.

Pernyataan ini justru kontraproduktif. Dalam dunia hiburan malam yang tertutup, tak mengenal figur yang disebut publik justru memperkuat dugaan adanya tokoh ‘di belakang layar’ yang selama ini tidak tersentuh hukum, tetapi mengatur alur bisnis dan kekuasaan dari balik tirai.

Mengapa manajemen tak membuka struktur organisasinya? Mengapa tak ada inisiatif dari aparat untuk memanggil atau menyelidiki siapa AK sebenarnya?

Diam yang Membahayakan

Pernyataan normatif manajemen seolah menjadi tameng, bukan klarifikasi. Dalam konteks Batam sebagai kota industri dan pelabuhan internasional, kasus semacam ini tidak bisa dianggap remeh. Diperlukan ketegasan pemerintah, kepolisian, dan imigrasi untuk menyapu bersih praktik-praktik tak berizin yang bersembunyi di balik dentuman musik malam.

BACA JUGA:  Ini Loh Cara Mudah Turunkan Resiko Komplikasi Diabetes

Saat klub-klub hiburan memilih tutup mulut, publik justru berhak bertanya: apa yang sedang disembunyikan?Sudah saatnya semua pihak berhenti bermain abu-abu.

Keributan di First Club bisa saja hanya permukaan dari masalah yang lebih dalam: dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, izin tinggal WNA, bahkan praktik eksploitasi yang berlangsung senyap namun sistematis.

Jika tak segera dibuka dan ditindak, keributan kecil ini bisa menjadi pintu masuk pada skandal yang jauh lebih besar — dan tak hanya mencoreng nama Batam, tapi juga mempermalukan hukum di negeri ini.Penulis : Wawan septian