Featured

Pulau Galang: Dari Kamp Pengungsi Vietnam hingga Jadi Rumah Pengobatan Korban Perang Gaza

Telegrapnews.com, Batam – Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali mencuri perhatian dunia. Presiden Prabowo Subianto memutuskan menjadikannya lokasi pengobatan bagi 2.000 warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban konflik berkepanjangan.

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Pulau Galang memiliki sejarah panjang sebagai simbol kemanusiaan.

Pada dekade 1980–1990-an, pulau ini menjadi rumah sementara bagi sekitar 250.000 pengungsi Vietnam Selatan yang melarikan diri dari perang saudara. Mereka, yang dikenal sebagai manusia perahu, menempuh perjalanan berbahaya melintasi Laut China Selatan sebelum mendarat di Indonesia.

Jejak Sejarah Kemanusiaan di Pulau Galang

Pulau Galang dulu pernah jadi lokasi penampungan pengungsian Vietnam

Sejak 1979 hingga 1996, Pulau Galang diresmikan sebagai kamp pengungsian utama warga Vietnam Selatan oleh Pemerintah Indonesia bersama UNHCR. Fasilitas lengkap seperti barak, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, bahkan penjara dibangun untuk para pengungsi.

Tempat ibadah yang berdiri meliputi Vihara Quan Am Tu, gereja Katolik, gereja Protestan, dan mushala. Pulau ini juga memiliki pemakaman khusus bernama Ngha Trang Grave, yang menjadi peristirahatan terakhir bagi sedikitnya 503 pengungsi.

Beralih Fungsi Jadi Rumah Sakit Khusus

Di era Covid-19, Pulau Galang sempat dijadikan sebagai RSKI Covid-19 (ilustrasi)

Puluhan tahun setelah kamp ditutup, Pulau Galang kembali diaktifkan pada Maret 2020 sebagai Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) untuk menangani pasien Covid-19, termasuk Pekerja Migran Indonesia dari negara tetangga. Hingga Mei 2022, lebih dari 21.000 pasien telah dirawat di sini.

Disiapkan untuk Misi Pengobatan Warga Gaza

Kini, Pulau Galang akan mengulang perannya sebagai pusat kemanusiaan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa misi ini murni untuk pengobatan, bukan evakuasi permanen.

“Setelah selesai pengobatan, mereka akan kembali ke Gaza,” ujar Hasan, Kamis (7/8/2025).

Presiden Prabowo telah meminta Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan skema teknis pelaksanaannya.

Sumber: kompas
Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Deportasi Massal! 77 WNI Dipulangkan dari Malaysia ke Batam, Biaya Tiket Gratis dari KJRI Johor Bahru

Telegrapnews.com, Johor Bahru – Sebanyak 77 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja atau berada di…

8 jam ago
  • Featured

Merah Putih Berkibar di Tengah Laut! Polda Kepri & Nelayan Batam Rayakan HUT RI ke-80 dengan Cara Istimewa

Telegrapnews.com, Batam – Semangat kemerdekaan tak hanya terasa di daratan, tapi juga akan berkibar gagah…

10 jam ago
  • Nasional

Sejarah Riau Harus Ditulis Ulang! Temuan Baru Ungkap Peradaban 40.000 Tahun Lalu yang Terlupakan

Telegrapnews.com, Pekanbaru – Sejarah Riau mendesak untuk ditulis ulang! Pasalnya, buku sejarah Riau terakhir terbit…

10 jam ago
  • Batam

Dump Truck Pasir di Batam Kibarkan Bendera One Piece, Polisi Hentikan dan Wajibkan Ganti Merah Putih

Telegrapnews.com, Batam – Pemandangan tak biasa terjadi di wilayah hukum Polsek Nongsa, Kota Batam, Jumat…

13 jam ago
  • Batam

Prabowo Bawa 2.000 Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Diobati, Pemprov Kepri Siap All Out!

Telegrapnews.com, Batam – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyatakan dukungan penuh atas misi kemanusiaan…

13 jam ago
  • Internasional

Awas! Warga Batam ke Singapura Akhir Pekan Ini Siap-Siap Macet 3 Jam di Perbatasan

Telegrapnews.com, Batam – Warga Batam yang berencana bepergian ke Singapura menjelang akhir pekan Hari Nasional…

15 jam ago