Sistem Drainase Rusak, Banjir di Sagulung dan Batuaji Kian Mengkhawatirkan Warga Batam

Sistem Drainase Rusak, Banjir di Sagulung dan Batuaji Kian Mengkhawatirkan Warga Batam
Banjir di jalan Batuaji dan Sagulung Batam masih menghantui warga saat hujan deras datang (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Batam – Banjir kembali melanda sejumlah ruas jalan dan permukiman di Kecamatan Sagulung dan Batuaji, Kota Batam. Hujan deras yang mengguyur wilayah ini, Minggu (13/4/2025) menyebabkan air meluap ke jalan raya dan masuk ke rumah-rumah warga. Hal ini memicu kekhawatiran yang semakin besar mengenai keselamatan dan kenyamanan tempat tinggal mereka.

Penyebab utama banjir yang terus berulang ini adalah sistem drainase yang bermasalah. Banyak saluran air yang tidak berfungsi maksimal akibat tersumbat oleh sampah dan endapan material tanah. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya perawatan rutin serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Tidak hanya itu, sejumlah drainase juga mengalami penyempitan akibat pembangunan liar dan keberadaan kios-kios yang berdiri di atas saluran air. Hal ini semakin mempersempit aliran air yang seharusnya mengalir dengan lancar, sehingga air hujan yang tidak dapat mengalir dengan cepat akhirnya meluap ke jalanan dan permukiman warga.

BACA JUGA:  Sidang Judi Online SBOTOP di PN Batam Ditengah Pembentukan Satgas Anti Judi Online Oleh Pemerintah Pusat

“Setiap kali hujan turun, banjir selalu melanda di titik yang sama. Dan yang ironis, titik-titik banjir ini terus bertambah setiap tahun,” ujar Riko, warga Batuaji, yang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi ini.

Ia juga menekankan pentingnya penanganan menyeluruh dari Pemko Batam untuk memastikan bahwa sistem drainase di kawasan tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Kiki, warga lainnya, juga berharap agar Pemko Batam mempertimbangkan faktor alam dalam penanganan banjir. Ia mengingatkan bahwa selain perbaikan drainase, fenomena alam seperti pasang surut air laut juga mempengaruhi tinggi muka air di kawasan tersebut, yang sering memperlambat aliran air ke laut.

BACA JUGA:  Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2025 di Batam, Cek Waktu Lengkapnya

“Normalisasi drainase tidak bisa hanya dilakukan dengan memperlebar saluran saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi geografis dan faktor alam yang turut berpengaruh,” kata Kiki.

Sampah Tidak Terangkut

Sementara itu, masalah sampah yang tidak terangkut juga menjadi persoalan yang semakin memperburuk situasi ini. Sampah-sampah yang menumpuk di permukiman masuk ke dalam drainase dan semakin menyumbat saluran air. Pengelolaan sampah yang masih belum optimal membuat banjir semakin sulit diatasi.

BACA JUGA:  Libur Nataru: Pelabuhan Batam Center Tambah Dua Trip Kapal Menuju Malaysia

Warga berharap Pemerintah Kota Batam segera mengambil langkah strategis untuk menangani masalah banjir ini dengan serius. Indra menegaskan bahwa penanganan harus menyeluruh dari hulu hingga hilir, karena saluran drainase di kawasan ini saling terhubung satu sama lain.

“Jangan hanya memperbaiki satu titik saja. Kalau saluran di titik lain masih tersumbat, banjir akan terus terjadi,” tambahnya.

Warga Batam menantikan adanya langkah konkret dari Pemko Batam untuk memperbaiki sistem drainase, mengelola sampah dengan lebih efektif, dan meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan liar yang memperburuk situasi. Jika tidak segera ditangani, banjir yang semakin sering terjadi dapat menjadi ancaman yang serius bagi kehidupan masyarakat.

Editor: jd