Telegrapnews.com, Batam – Tim kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra (ASLI), membantah tuduhan keterlibatan mereka dalam pembatalan debat putaran kedua Pilkada Batam yang terjadi pada Jumat (15/11/2024) kemarin.
Sekretaris Tim Pemenangan ASLI, Dewi Sucowati, menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya merupakan hasil dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam, menyusul tidak tercapainya kesepakatan antara para paslon.
“Keputusan pemberhentian debat tidak ada hubungannya dengan kami. Itu murni keputusan KPU setelah tidak adanya kesepakatan dari para calon,” ujar Dewi dalam konferensi pers di kantor pemenangan ASLI, Rabu (20/11/2024).
Baca juga: Hasil Investigasi Bawaslu Batam: Pesta Budaya Bangso Batak Tidak Ada Pelanggaran Kampanye
Usulan ASLI dan Ketidaksepakatan Antar Paslon
Dewi menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan agar seluruh paslon tidak membawa alat bantu apa pun selama debat, kecuali kertas kosong dan pena yang disediakan panitia. Namun, usulan ini tidak disetujui oleh pihak lawan.
Meski begitu, Dewi memastikan bahwa paslon ASLI siap sepenuhnya untuk beradu gagasan dengan aturan apa pun yang telah ditetapkan.
Menurut Dewi, dalam petunjuk teknis KPU, tidak ada larangan spesifik terkait penggunaan alat elektronik. Namun, poin mengenai pelarangan catatan dan alat bantu lainnya tidak pernah disepakati secara bulat hingga menjelang debat, yang akhirnya membuat KPU memutuskan untuk membatalkan acara tersebut.
“Kami mendukung debat yang adil dan transparan. Sayangnya, hingga debat akan dimulai, belum ada keputusan yang tegas terkait aturan tersebut,” tambahnya.
Baca juga: HMR Kampanye Maraton di Enam Titik Tanjungpinang, Warga Antusias Sambut Kepri Maju
Belajar dari Pengalaman Debat Pertama
Dewi juga menyoroti pengalaman paslon ASLI saat debat putaran pertama. Kala itu, tim ASLI mengajukan penggunaan slide presentasi untuk memaparkan visi dan misi, yang awalnya disepakati oleh kedua belah pihak. Namun, sesaat sebelum acara dimulai, pihak lawan membatalkan kesepakatan tersebut.
“Kami tetap mengikuti debat pertama meskipun tanpa catatan atau alat bantu apa pun. Namun, untuk debat kedua, kami ingin memastikan aturan yang jelas dan konsisten,” jelas Dewi.
Pada debat kedua, paslon ASLI telah hadir di Crown Vista Hotel sejak pukul 13.45 WIB. Namun, setelah mengetahui bahwa usulan terkait aturan teknis kembali tidak disepakati, mereka memilih untuk tidak memasuki arena debat.
“Kami ingin menunjukkan sikap tegas demi memastikan keadilan dalam pelaksanaan debat,” tegas Dewi.
Tanggapan atas Opini di Media Sosial
Isu pembatalan debat ini menjadi perbincangan di media sosial, dengan sebagian pihak mencoba menggiring opini negatif terhadap paslon ASLI.
Namun, Dewi memastikan bahwa paslon ASLI selalu siap mengikuti debat kapan pun, selama aturan ditegakkan secara adil.
“Kami tidak pernah menghindar dari debat. Kami siap berdiskusi dan menyampaikan gagasan demi kemajuan Batam,” tutupnya.
Penulis: lcm