Batam

Tumbuh Tanpa Merusak, Sepotong Kisah dari Jantung Industri Batam

TelegrapNews.com, Batam – Pagi di Sekupang baru beranjak terang ketika Nurul Hasanah, 25 tahun, sudah bersiap menunggu jemputan. Seragam kerjanya rapi, dengan hijab di kepala. Di tangannya, bekal sederhana — nasi goreng dan telur — untuk makan siang nanti di pabrik. Ia berangkat lebih awal, seperti biasa. Tak ingin terlambat.

“Kalau terlambat, rasanya kayak berdosa,” katanya sambil tersenyum.

Nurul adalah tulang punggung keluarga. Empat adiknya masih sekolah. Dari Medan, Sumatera Utara, keluarganya merantau ke Batam. Sejak lulus SMA, karena keterbatasan keluarga, Nurul berharap bisa membantu biaya sekolah adik-adiknya.

Sudah hampir setahun ia bekerja di PT Esun, perusahaan industri ekspor yang beroperasi di kawasan perdagangan bebas Batam. Di ruang produksi yang bersih dan berpendingin, Nurul bertugas memeriksa hasil olahan bahan baku sebelum dikemas untuk dikirim ke luar negeri.

“Awalnya saya takut tak bisa kerja di pabrik. Tapi di sini diajarin dari awal, semua serba kemas,” ujar dia

Dari gaji bulanannya, Nurul membantu sebagian besar perkenomian keluarga. “Saya harus meringankan beban orang tua. Yang penting adik-adik bisa terus sekolah,” katanya.

Tak jauh dari tempat Nurul tinggal, di Marina, juga di Sekupang, Denti Nurhayati, 32 tahun, memulai hari dengan rutinitas yang sama. Ia seorang istri dan ibu dua anak. Suaminya juga seorang buruh pabrik, tapi di perusahaan berbeda. Penghasilan suaminya pas-pasan.

“Kerja di Esun jadi penyelamat ekonomi kami,” kata Denti.

Dentinsudah bekerja di perusahaan itu hampir dua tahun. Di matanya, Esun bukan sekadar tempat mencari nafkah, tapi ruang yang memberi kesempatan bagi perempuan untuk mandiri.

“Gajinya cukup buat biaya sekolah anak-anak. Bisa bantu suami tanpa harus jauh dari rumah,” ujarnya.

Denti mengaku, manajemen memperhatikan kenyamanan pekerja perempuan. Waktu kerja jelas, fasilitas memadai, gajinya standar UMK, dan ada jaminan kesehatan lewat BPJS. “Kalau anak sakit, tinggal ambil cuti. Tak pernah dipersulit,” katanya.

Bagi Denti, bekerja bukan sekadar soal penghasilan. Ia merasa dihargai sebagai bagian dari sistem besar yang mempercayai kemampuannya. “Kadang saya mikir, perempuan juga bisa jadi tiang ekonomi keluarga,” ucapnya pelan.

Kisah Nurul dan Denti hanyalah dua dari lebih dari 800-an pekerja yang menggantungkan hidup di PT Esun. Di balik suara mesin yang tak berhenti, ada cerita tentang perjuangan, tanggung jawab, dan rasa syukur.

Sejak berdiri pada 2017, PT Esun menjadi bagian dari denyut ekonomi Batam. Perusahaan ini tak hanya menyalurkan gaji lebih dari Rp98 miliar per tahun, tapi juga berkomitmen menjaga lingkungan, memastikan tak ada limbah yang mencemari tanah tempat para pekerjanya tinggal.

“Kami ingin tumbuh tanpa merusak,” ujar. Karena masa depan industri ditentukan oleh tanggung jawabnya pada bumi dan manusia,” kata Ardian, manajer senior PT Esun.

Antara Harapan dan Keberlanjutan

Bagi Nurul, masa depan berarti satu hal: adik-adiknya bisa kuliah. Ia tak ingin mereka mengulang kisah kerasnya sendiri. “Kalau mereka sukses, itu cukup buat saya,” katanya.

Sementara Denti bermimpi sederhana, yakni punya rumah kecil yang cukup nyaman untuk keluarganya. “Kalau semua kebutuhan terpenuhi, saya bisa kerja dengan tenang,” ucapnya.

Di antara mereka berdua, terhubung satu benang merah, bahwa Esun memberi ruang bagi harapan untuk tumbuh.

Dari Batam, di antara industri baja dan pelabuhan internasional, dua perempuan muda ini membuktikan, bahwa ekonomi bukan hanya soal angka dan grafik, tapi juga tentang manusia yang berjuang di tengah riuh mesin.

Dan di sana, PT Esun menjaga agar suara mesin itu tetap bermakna, menyalakan bunyi produksi, sekaligus denyut kehidupan.

Share

Recent Posts

  • Batam

Seorang Ibu di Batam Dilarikan ke RS, Paru-Paru Penuh Asap Diduga Akibat Pembakaran Sampah Ilegal

TelegrapNews.com, Batam – Seorang warga Perumahan Jupiter, Dreamland, Kecamatan Sekupang, dilarikan ke rumah sakit setelah…

22 jam ago
  • Nasional

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir Terima Lencana Kehormatan “Jer Basuki Mawa Beya” dari Gubernur Jatim

TelegrapNews.com, Surabaya - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, menerima Lencana Kehormatan…

1 hari ago
  • Batam

KONI Kepri Optimis Savate Jadi ‘si Bungsu’ yang Beprestasi

TelegrapNews.com, Batam – Beladiri Savate. Baru dengar ya? Kalau iya, baca sampai tuntas. Ini bukan…

1 hari ago
  • Batam

Eksklusiv Investigasi: Jejak Misterius Kontainer di Pelabuhan Roro Sekupang Batam, Sorotan pada Transparansi Logistik

TelegrapNews.com, Batam –  Transparansi rantai logistik di Batam, yang dikenal sebagai salah satu pintu utama…

2 hari ago
  • Batam

Bahas Rekonsiliasi hingga Hari Pers Nasional PWI Kepri Gelar Rapat Pleno: Membangun Silaturasa, Bersama Menjaga Marwah

TelegrapNews.com, Batam – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepri menggelar rapat pleno terbatas di Kampus…

2 hari ago
  • Batam

Jelang Mubes XI, Dukungan Mengalir Untuk Japto dari Kader Pemuda Pancasila Perbatasan Indonesia-Singapura-Malaysia

TelegrapNews.com, Batam – Organisasi Kemasyarakatn Pemuda Pancasila Pusat segera menggelar Musyawarah Besar (Mubes) XI Pemuda…

3 hari ago