Video Viral Klaim Banjir 4 Meter di Batam Terbukti Hoaks, Kondisi Sebenarnya Hanya Setinggi Lutut

Video Viral Klaim Banjir 4 Meter di Batam Terbukti Hoaks, Kondisi Sebenarnya Hanya Setinggi Lutut
Menurut laporan dari turnbackhoax.id video banjir batam 4 meter adalah hoaks (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Batam – Sebuah video yang mengklaim Kota Batam terendam banjir setinggi 4 meter pada 25 September 2024 hingga menyebabkan wilayah tersebut lumpuh total, telah viral di platform YouTube.

Dalam video tersebut, diklaim bahwa warga Batam terpaksa naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri. Namun, klaim tersebut telah terbukti tidak benar.

Baca juga: Hizbullah Gagalkan Upaya Penyusupan Pasukan Israel di Maroun al-Ras, Ledakkan Dua Alat Peledak

BACA JUGA:  Batam Rawan Banjir, Wawako Li Claudia Soroti Pembangunan Ugal-ugalan dan Drainase Tersumbat

Menurut laporan dari turnbackhoax.id, Rabu (2/10/2024), setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, narasi yang disampaikan dalam video tersebut tidak menunjukkan adanya banjir setinggi 4 meter di Kota Batam.

Faktanya, pengunggah video hanya membahas situasi di Kecamatan Batu Aji dan Sagulung, Batam, di mana banjir memang terjadi, namun dengan ketinggian air hanya setinggi lutut orang dewasa.

BACA JUGA:  Pakar Teknologi Jerman Tawarkan Teknologi Pirolisis Atasi Sampah Menggunung di TPA Punggur

Baca juga: Polda Kepri Musnahkan 36 Kg Narkotika dari Kasus Agustus-September 2024

Banjir di wilayah Batu Aji dan Sagulung disebabkan oleh sistem drainase yang belum tertata dengan baik. Sehingga tidak mampu menampung debit air yang tinggi saat hujan deras mengguyur.

Narasi dalam video viral tersebut merujuk pada artikel dari batampos.co.id yang berjudul “Batuaji dan Sagulung Masih Dikepung Banjir”. Berita ini dipublikasikan pada 25 September 2024.

BACA JUGA:  Pjs Wali Kota Batam Andi Agung Pimpin Gotong-Royong Bersihkan Dampak Banjir di Sejumlah Titik

Baca juga: Dianggap Cawe-cawe Pilkada, Kadis Kominfo Batam Dilaporkan ke Bawaslu

Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama terkait isu-isu yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran.

Editor: dr