
Telegrapnews.com, Batam – Krisis air bersih yang semakin parah di wilayah Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, Batam, akhirnya menjadi sorotan serius Komisi III DPRD Kota Batam. Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar Rabu (23/7/2025), warga menyampaikan keluhan mendalam atas sulitnya mendapatkan pasokan air, khususnya bagi rumah-rumah di dataran tinggi.
Forum yang dihadiri manajemen PT Air Batam Hilir (ABH), aparat kelurahan, dan perwakilan warga tersebut mengungkap fakta mengkhawatirkan. Beberapa warga bahkan harus menunggu sampai tengah malam agar air mengalir. Sementara dalam beberapa pekan terakhir, aliran air hampir tidak muncul sama sekali.
“Ini bukan hanya soal rumah warga, tapi tempat ibadah dan fasilitas umum juga terdampak. Kondisi ini sangat meresahkan,” ujar salah satu warga.
Ketua Komisi III DPRD Batam, Muhammad Rudi, ST, menegaskan krisis ini tak boleh dibiarkan berlarut. Ia mendesak PT ABH untuk segera membangun tandon atau tangki air di titik-titik strategis agar masyarakat tetap dapat mengakses air bersih saat tekanan dan aliran utama terganggu.
Anggota Komisi III lainnya, Ir. H. Suryanto dan Siti Nurlailah, ST, MT, serta Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Asnawati Atiq, SE, MM yang juga warga Tanjung Sengkuang. Mereka menyatakan dukungan penuh terhadap solusi cepat dan nyata.
Rapat mengungkap bahwa rendahnya tekanan dan volume air yang tak sebanding dengan jumlah pelanggan menjadi penyebab utama terganggunya distribusi air bersih. DPRD pun meminta evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi PT ABH agar tak semakin membebani masyarakat.
RDPU diakhiri dengan komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil rapat melalui pemantauan lapangan, guna memastikan solusi yang diambil berjalan efektif dan berkelanjutan.
Editor: dr