Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Baru, Naik Jadi Rp 1.439.000 per Gram

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Baru, Naik Jadi Rp 1.439.000 per Gram
Harga emas Antam hari ini, sabtu (14/9/2024) naik (ilustrasi)

Telegrapnews.com, Batam – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam), yang dikenal sebagai emas Antam, mengalami lonjakan signifikan dan mencetak rekor tertingginya pada perdagangan Sabtu, 14 September 2024.

Berdasarkan data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.439.000 per batang, naik Rp 10.000 dibandingkan posisi pada hari Jumat kemarin.

Harga ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) bagi emas Antam. Sebelumnya, rekor tertinggi emas Antam tercatat pada 1 Agustus 2024 dengan harga Rp 1.433.000 per batang.

BACA JUGA:  Operasi Zebra Seligi 2024 di Hari ke-8: 28 Kendaraan Barang dan 5 STNK Diamankan Ditlantas Polda Kepri

Baca juga; Gara-gara Tidak Miliki Manifest, Kapal Pembawa Sembako dari Batam Diamankan Bea dan Cukai Tanjungpinang

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga mengalami kenaikan, menjadi Rp 1.285.000 per gram. Atau naik Rp 10.000 dari posisi kemarin.

Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan pergerakan harga emas global yang juga mencetak rekor tertinggi. Mengacu pada data Refinitiv, harga emas dunia ditutup menguat 0,69% pada posisi US$ 2.576,49 per troy ons pada perdagangan Jumat kemarin. Ini mencatatkan ATH baru.

BACA JUGA:  BNN Kepri Geledah Dua Rumah Mewah di Batam, Ungkap 40 Kilogram Sabu

Pergerakan harga emas yang kuat ini dipengaruhi oleh prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang semakin jelas.

Baca juga: Nenek Penjual Kacang di Batam Sumbangkan Rp 1 Juta untuk Palestina, Panitia Berinisiatif Berangkatkan Umroh setelah Tolak Hadiah Rp 10 Juta

Data tenaga kerja AS menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran mingguan naik 2.000 menjadi 230.000. Sementara inflasi menunjukkan tren melandai dengan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% pada Agustus. Harga ini lebih tinggi dari estimasi pertumbuhan 0,1%.

BACA JUGA:  Perang Lawan Narkoba, Polda Kepri Bongkar Rumah Liar di Kampung Madani Batam

Meskipun data inflasi konsumen (CPI) AS periode Agustus menunjukkan pertumbuhan 2,5%, sedikit di bawah ekspektasi 2,6%. Laju inflasi yang melandai tersebut memberikan dampak positif terhadap pasar. Kondisi ini turut meredakan kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu.

Kenaikan harga emas ini mencerminkan minat investor yang tinggi terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Penulis:jd