Awan Berbentuk Ruas Jari Muncul di Langit Batam, BMKG: Fenomena Biasa

Awan Berbentuk Ruas Jari Muncul di Langit Batam, BMKG: Fenomena Biasa
Awan berbentuk ruas jari muncul di langit Kota Batam, Jumat (29/11/2024) (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Sebuah fenomena unik menarik perhatian warga Batam pada Jumat, 29 November 2024. Awan yang menyerupai ruas jari terlihat menghiasi langit di kawasan Simpang Cikitsu, Batam Kota. Penampakan tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat lima awan yang tampak sejajar menyerupai bentuk ruas jari.

“Langit di Batam, bermotif aneh. Sangat langka. TKP di Simpang Cikitsu, Batam Kota, Batam,” kata perekam video dalam unggahannya.

BACA JUGA:  Rudi-Rafiq Optimis Menang, Tim Siapkan 7.000 Saksi dan Satgas TPS

Baca juga: Harga BBM Non-Subsidi di Batam dan Kepri Terbaru Mulai 1 Desember 2024

Namun, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, fenomena ini adalah kejadian alam biasa yang terjadi akibat pergerakan angin.

“Tidak ada fenomena kejadian cuaca tertentu. Faktor angin mempengaruhi pembentukan awan tersebut,” kata Noah Ginting, Forecaster BMKG Hang Nadim, Sabtu (30/11/2024).

BACA JUGA:  Pasca Penertiban, PT TPM Terus Salurkan Saguhati bagi Warga Tembesi Tower

Noah menjelaskan bahwa awan tersebut merupakan jenis awan rendah yang sering terbentuk karena variasi dalam pergerakan angin.

Baca juga: Siapa TT, Wanita Paruh Baya Mafia Minyak Solar Pelabuhan Tikus Dapur 12

“Ini masih jenis awan rendah, di mana terlihat perbedaan tinggi dasar awan sehingga membentuk seperti gumpalan yang menyerupai pola tertentu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Noah menegaskan bahwa fenomena ini tidak termasuk dalam kategori kejadian cuaca khusus.

BACA JUGA:  Pesan Kapolda Kepri di Pelantikan Sihidonola Nias Batam: Kita Semua Bersaudara, Mari Kita Jaga Kamtibmas karena Kepri Adalah Kita

“Awan ini terbentuk akibat pergerakan angin variabel dan tidak termasuk fenomena yang luar biasa,” tambahnya seperti dikutip detik, Senin (2/12/2024).

Meski demikian, keunikan penampakan ini tetap menjadi perhatian masyarakat dan menciptakan rasa takjub atas keindahan alam yang jarang terlihat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tetap menikmati fenomena tersebut sebagai bagian dari dinamika cuaca harian.

Editor: dr