Hukum Kriminal

Bongkar Jalur Gelap Laut Kepri! Kapolda Ungkap Skema Penyelundupan Rp4,3 Triliun & Bahaya Dua Ton Sabu!

Telegrapnews.com, Batam — Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Irjen. Pol. Asep Safrudin, mengungkapkan fakta mengejutkan soal kondisi perairan Kepri yang makin rentan dimanfaatkan sebagai jalur emas penyelundupan lintas negara. Hal itu ia sampaikan dalam Evaluasi Operasi Laut Terpadu Jaring Sriwijaya & Wallacea 2025, yang berlangsung Selasa (29/7/2025).

Dalam operasi gabungan tersebut, aparat berhasil mengungkap 14.657 kasus penindakan secara nasional, dengan estimasi kerugian negara mencapai Rp4,3 triliun. Dari total itu, 252 kasus terjadi di wilayah laut, dan Kepri menjadi salah satu episentrum penyelundupan.

“Laut bukan ruang kosong tanpa hukum. Justru, di situlah kita harus menjaga kedaulatan dan ekonomi nasional dari ancaman ilegal,” tegas Kapolda.

Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Saefudin (dok polda kepri)

Penyelundupan Dua Ton Sabu, Rokok Ilegal, hingga Pasir Timah!

Salah satu kasus terbesar yang berhasil digagalkan adalah penyelundupan 2 ton sabu di perairan Kepri. Barang haram itu jika lolos ke pasar gelap diperkirakan akan merusak 51 juta jiwa.

Tak hanya itu, aparat juga menyita:

  1. 49,9 ton pasir timah yang hendak diselundupkan ke Malaysia.
  2. 51,2 juta batang rokok tanpa cukai di perairan Riau.
  3. 23 juta batang rokok ilegal yang diamankan di Pulau Pendamaran oleh Satgas Pemberantasan Penyelundupan yang baru dibentuk Juli 2025.

Ancaman Bukan Sekadar Ekonomi

Kapolda menekankan bahwa aktivitas penyelundupan bukan hanya menekan penerimaan negara, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi stabilitas keamanan dan ekonomi regional.

“Pendekatan pengawasan laut tidak bisa simbolik. Harus konkret, berbasis teknologi, data, dan sinergi lintas instansi,” ujarnya.

Operasi yang berlangsung sejak 1 Mei hingga 7 Juli 2025 itu melibatkan:

43 kapal patroli

816 personel gabungan dari TNI AL, Polairud, Bea Cukai, Bakamla, dan instansi lainnya.

Solusi: Deteksi Dini & Teknologi

Irjen Asep juga menyerukan reformasi pengawasan laut berbasis teknologi. Tiga elemen penting yang ditekankan adalah:

  1. Deteksi dini
  2. Peringatan cepat
  3. Respons terkoordinasi

Polda Kepri menyatakan bahwa data dan analisis risiko harus jadi fondasi penindakan. Kapolda menyebut hasil Operasi Jaring 2025 adalah indikator keberhasilan penguatan sistem pengawasan laut nasional.

Editor: jd

Share

Recent Posts

  • Batam

HNSI Batam dan Pertamina Sepakat Wujudkan Distribusi Energi Tepat Sasaran bagi Nelayan

TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…

9 menit ago
  • Batam

Kementerian LH Versus Dinas LH Batam Soal Bahan Baku Limbah Elektronik dan Elektrik PT Esun Internasional Utama Indonesia

TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…

19 menit ago
  • Batam

5 Tabung Gas Warung Bude di Nagoya Kota Batam Digondol Maling, Aksi Terekam CCTV

TelegrapNews.com, Batam – Aksi pencurian terjadi di kawasan Nagoya Garden 2, Jalan Teuku Umar No.1,…

10 jam ago
  • Batam

Seorang Ibu di Batam Dilarikan ke RS, Paru-Paru Penuh Asap Diduga Akibat Pembakaran Sampah Ilegal

TelegrapNews.com, Batam – Seorang warga Perumahan Jupiter, Dreamland, Kecamatan Sekupang, dilarikan ke rumah sakit setelah…

1 hari ago
  • Nasional

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir Terima Lencana Kehormatan “Jer Basuki Mawa Beya” dari Gubernur Jatim

TelegrapNews.com, Surabaya - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, menerima Lencana Kehormatan…

2 hari ago
  • Batam

KONI Kepri Optimis Savate Jadi ‘si Bungsu’ yang Beprestasi

TelegrapNews.com, Batam – Beladiri Savate. Baru dengar ya? Kalau iya, baca sampai tuntas. Ini bukan…

2 hari ago