
Telegrapnews.com, Batam – Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, mengkonfirmasi bahwa telah terjadi pengeroyokan yang melibatkan anggotanya di wilayah Kecamatan Sei Beduk, Batam pada Kamis malam, 15 Agustus 2024. Pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut.
“Memang benar terjadi kejadian di wilayah hukum Sei Beduk. Kami masih menyelidiki lebih lanjut,” kata Kombes Heribertus pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Heribertus menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus pengeroyokan ini.
“Tim telah dibentuk untuk penanganan kasus ini secara maksimal,” tambahnya.
Meskipun penyebab pasti kejadian belum diketahui, Heribertus berjanji akan memberikan informasi lebih lengkap kepada publik setelah semua data terkumpul.
“Kami masih mengumpulkan keterangan lengkap. Setelah itu, kami akan menginformasikan lebih lanjut,” jelasnya.
Dandim 0316 Batam, Kolonel Roy Chandra Sihombing, menyebut insiden tersebut berawal dari kesalahpahaman melibatkan anggota TNI Angkatan Darat (AD).
“Ini adalah kesalahpahaman yang melibatkan anggota TNI AD. Berawal dari laporan seorang warga yang merasa terganggu di dekat Kawasan Simpang Dam,” terang Roy.
Roy menjelaskan bahwa anggota Kodim berinisial AP, yang juga merupakan Babinsa, menerima laporan tersebut dan menuju lokasi untuk menangani situasi. Namun, mereka mendapati bahwa sasaran yang dicari tidak ada, dan terjadi ketegangan yang berujung pada pengeroyokan.
“Anggota Kodim ini menuju lokasi sesuai laporan, namun ketika tiba, mereka salah sasaran dan terjadi keributan. Beberapa warga sipil terkena dampaknya, termasuk satu anggota polisi yang sedang tidak bertugas,” jelas Roy.
Setelah insiden tersebut, Roy segera menginstruksikan Danramil untuk meredakan situasi dan memastikan tidak ada aksi lanjutan.
“Danramil kami perintahkan untuk turun ke lokasi dan melakukan konsolidasi agar situasi tetap kondusif,” tambahnya.
Roy juga mengungkapkan bahwa oknum TNI yang terlibat, AP, telah diamankan dan saat ini diproses di Denpom 1/6 Batam.
“Kami tidak menutupi kasus ini. Oknum TNI telah diamankan dan sedang diproses. Yang terlibat dari pihak sipil akan diserahkan ke kepolisian,” tegasnya.
Kombes Heribertus menambahkan bahwa anggota polresta yang terlibat mengalami luka ringan, seperti lebam di pipi dan tangan. Proses hukum terhadap oknum TNI akan diserahkan ke Kodim Batam, sementara penyelidikan terhadap warga sipil akan dilanjutkan oleh pihak kepolisian.
“Sementara itu, kami dan pihak Kodim berharap solidaritas dan sinergi tetap terjaga. Ini adalah tindakan oknum, bukan institusi,” tutup Heribertus.
Video rekaman CCTV yang diterima menunjukkan kejadian pengeroyokan, di mana seorang pria berseragam TNI dan beberapa pria berpakaian preman terlibat dalam aksi kekerasan terhadap anggota polisi di Pos PAM Simpang Dam.
Video tersebut juga memperlihatkan adanya pemukulan dan penganiayaan terhadap warga sipil.
Penulis: redaksi