Polda Kepri telah menguji sampel beras yang beredar di pasaran Batam (ist)
Telegrapnews.com, Batam – Isu beras oplosan yang menggemparkan sejumlah wilayah di Indonesia, ikut membuat masyarakat Batam, Kepulauan Riau, dilanda kecemasan. Kekhawatiran memuncak setelah muncul kabar yang menyebut Batam menjadi asal usul beras oplosan yang beredar di pasaran.
Linda, warga Tiban, mengaku resah dengan pemberitaan yang terus bergulir terkait beras oplosan. Apalagi beras oplosan disebut-sebut dapat menimbulkan penyakit serius bagi konsumen.
“Di Batam seperti apa. Karena warga juga butuh kepastian informasi. Jangan sampai tenang-tenang saja, ternyata banyak yang dioplos,” ujarnya dengan nada khawatir.
Menanggapi keresahan ini, Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Ruslaeni, langsung angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa Batam bukanlah daerah penghasil beras, melainkan hanya sebagai wilayah distribusi.
Untuk menjawab keresahan publik, pihaknya telah mengambil sejumlah sampel beras dari pasar-pasar tradisional, swalayan, hingga gudang distributor di Batam.
“Hasil resmi uji laboratorium memang belum keluar. Tapi secara kasat mata saja, kami melihat jelas perbedaan antara beras SPHP milik Bulog dengan jenis beras premium. Tidak ada indikasi pencampuran atau oplosan,” tegasnya.
Ruslaeni juga membantah keras tuduhan yang menyebut Batam sebagai pemasok beras oplosan ke Kepri. Ia menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan tidak ditemukan bukti di lapangan.
“Beras-beras yang disebut di media sosial itu juga tidak berasal dari Batam. Kami bisa lihat dari kemasan dan distribusinya,” tambahnya.
Anak Ajaib (PT Rintis Sejahtera Makmur)
Pohon Cemara (PT Karya Usaha Pangan)
Minang Raya dan Jawa Raya Premium (PT Usaha Kiat Permata)
serta beras SPHP dari Perum Bulog.
Semua sampel telah dikirim ke PT Mutu Agung Lestari Tbk untuk diuji secara menyeluruh. Hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam waktu maksimal dua minggu. Namun, Polda Kepri berjanji akan menyampaikan hasilnya lebih cepat bila memungkinkan, guna meredam keresahan warga.
Tak hanya itu, Satgas Pangan Polda Kepri juga telah melakukan sidak ke berbagai titik di Batam serta tujuh kabupaten/kota lainnya. Pemeriksaan bahkan mencakup merek-merek lain seperti Harumas, Dunia Kijang Super, Wan Lixiang, Royal Banana, dan Uni Minang.
“Langkah ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa beras yang dikonsumsi di Kepri aman, sehat, dan tidak dimanipulasi,” pungkas Ruslaeni.
Editor: jd
Telegrapnews.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali mencetak kinerja gemilang di tengah…
Telegrapnews.com, Pekanbaru – Kabar gembira bagi warga Pekanbaru, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)!…
Telegrapnews.com, Bintan – Satsamapta Polres Bintan aktif menggelar sosialisasi ke berbagai titik di Kabupaten Bintan…
Telegrapnews.com, Batam — Di tengah penyelidikan kasus dugaan korupsi retribusi sampah di Dinas Lingkungan Hidup…
Telegrapnews.com, Batam – Aksi penipuan bermodus jual beli pakaian bekas online berujung ke meja hijau.…
Telegrapnews.com, Batam – Kabar gembira bagi para pencari kerja di Batam! Pemerintah Kota Batam melalui…