Istri Ketua Dewan Penasehat PWI Kepri Mendapat Perlakuan “Kurang Elok” di Subdit PPA Direktorat Umum Polda Kepri

Telegrapsnews -Istri Ketua Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri Richard Nainggolan mendapat perlakuan “kurang elok” saat berada di penjagaan Subdirektorrat PPA Polda Kepri Jumat 7 Mei 2024 malam sekitar pukul 20.30 WIB

Kepada telegrapnews.com Richard Nainggolan menceritanya kronologis peristiwa “kurang elok” tersebut.

Setibanya di Mopolda Kepri Jumat 7 Mei 2024 sekitar pukul 20.30 WIB dia sempat berkomunikasi baik dengan petugas penjagaan dan istri temannya yang diperiksa. Karena sedang diperiksa dia bersama istrinya menunggu diteras ruangan sembari menunggu suami dari terperiksa, ia dan istrinya menunggu di bawah pohon sambil memegang handphone. Tiba-tiba datang seorang polwan menemui istrinya dan langsung merebut hp istri yang saat itu sedang membuka fbnya.

BACA JUGA:  Pemerintah Diminta Tindak Tegas Perusahaan Asing yang Bayar Upah di Bawah UMK Batam

Istrinya berupaya menjelaskan mengapa mereka berada kami di Polda. Tidak tinggal diam, Richard juga berupaya menemui Polwan tersebut dan ikut menjelaskan hubungan mereka dengan si terperiksa. Saat dijelaskan si polwan terlihat sangat emosional sehingga polisi lain berusaha meminta dia dan istrinya jangan terpancing.

“Kok main rampas, apa boleh petugas main rampas hp warga negara seperti itu, tidak bisa seperti itu, kita yang note benenya mitra kepolisian saja diperlakukan seperti itu, apalagi masyarakat yang tidak tahu hukum,” ujarnya kesal.

Ia menjelaskan, kehadirannya bersama istri karena diminta suami terperiksa yang tak lain adalah rekan sejawatnya dulu di salah satu media di Kota Batam. Pemeriksaan terkait ada TKI yang menginap di kostel mereka.

BACA JUGA:  MT Arman 114 dan Muatannya Di Rampas Negara

“Terperiksa ini istri rekan saya di media dulu, dia cemas ketika istrinya di bawa ke Polda, minta tolong untuk di dampingi karena dia masih di Jembatan IV dan kendaraannya bermasalah, makanya saya sama istri pergi menemani istrinya. Awalnya baik-baik saja, kita sempat ngobrol dengan polisi lain, tiba-tiba Polwan ini datang main rampas hp istri saya, saya proteslah, apa boleh seperti itu,” ujarnya heran.

Menurutnya, tidak sepantasnya tindakan penegak hukum seperti itu, karena sangat tidak elok dan tidak profesional, dimana perbuatan oknum Polwan tersebut telah mengabaikan hak-hak warga negara. Padahal kehadiran mereka disana jelas keperluannya yakni untuk menemani rekannya yang sedang diperiksa sembari menunggu suaminya datang.

BACA JUGA:  Pemindahan Operasional Kapal Pelni ke Terminal Bintang 99 Persada Batam Ditunda

“Apa boleh penegak hukum bertindak seperti itu, main rampas hp orang. Kita protes dan sudah jelaskan kehadiran kita disana, dia tidak terima malah suaranya semakin meninggi,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dimintai tanggapan terkait peristiwa tersebut mengatakan, pihaknya akan segera menelusuri kejadian yang menimpa istri Ketua Dewan Penasehat PWI Kepri tersebut ke Subdirektorat PPA Polda Kepri dan segara memberikan penjelasan.

“Terimakasih untuk informasinya dan kita segera telusuri apa ya g sebenarnya terjadi, nantinya akan kita sampaikan kepada rekan-rekan. Terkait Polwan yang dimaksud akan kita cari tahu dulu kebenarannya, ujarnya. (*)