
Telegrapnews.com, Batam – Kabinet baru, Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran menghadirkan angin segar. Sebanyak 14 perempuan yang berasal dari berbagai latar belakang masuk dalam Kabinet Merah Putih. Mereka berasal dari DPR, pejabat instansi pemerintah, tokoh agama, jurnalis, akademisi, dan bankir.
Dalam jajaran menteri ini, Sri Mulyani tetap menjabat sebagai satu-satunya menteri perempuan yang petahana. Sementara sebagian besar lainnya merupakan pendatang baru yang menarik perhatian publik.
Baca juga: Kejutan, Prabowo Angkat Ajudan Mayor Teddy Jadi Sekretaris Kabinet
Dua Sosok Sorotan Publik
Dua sosok pendatang baru yang mencuri perhatian adalah Veronica Tan dan Stella Christie.
Veronica, yang dikenal sebagai mantan First Lady Jakarta, baru-baru ini dilantik sebagai Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dia bertekad untuk mendorong kemandirian perempuan Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan dalam mendidik anak dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam pernyataannya, Veronica menekankan pentingnya perempuan untuk mandiri dan berpendidikan agar dapat menghadapi berbagai tantangan.
Perjalanan Veronica menuju kabinet cukup menarik. Enam tahun yang lalu, dia berada di titik terendah dalam hidupnya setelah perceraian dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, kini dia berhasil bangkit dan kembali ke panggung politik.
Tanpa dukungan partai, Veronica tetap membangun jejaring politiknya dan aktif membantu kampanye Prabowo dan Gibran, terutama di kalangan komunitas Tionghoa.
Baca juga: Susunan Kabinet Merah Putih: Prabowo Umumkan 53 Menteri dan 56 Wakil Menteri
Di sisi lain, Stella Christie, seorang Guru Besar di Departemen Psikologi Universitas Tsinghua, membawa latar belakang pendidikan yang cemerlang ke dalam kabinet.
Dengan gelar dari Harvard dan Northwestern University, Stella memiliki pengalaman yang luas di bidang pendidikan dan sains.
Diangkat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella berambisi untuk mereformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia agar lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan global.
Kedua perempuan ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam pemerintahan dan dapat membawa perubahan positif.
Meskipun tidak memiliki kendaraan politik yang kuat, mereka berhasil memasuki kabinet dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Namun, tantangan untuk membuktikan kinerja mereka tetap ada.
Publik menantikan inovasi dan dampak positif yang dapat mereka wujudkan di kementerian masing-masing.
Kehadiran 14 perempuan dalam kabinet ini juga mencerminkan komitmen Prabowo-Gibran terhadap keterwakilan gender dan inklusi dalam pengambilan keputusan politik.
Editor: denni risman