
Telegrapnews.com, Batam – Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam bakal membangun stasiun pompa banjir senilai Rp 20 miliar. Ini dilakukan untuk mengatasi banjir di Kota Batam. Rencana ini telah diajukan ke DPRD Kota Batam melalui APBD 2025.
“Stasiun pompa banjir ini akan dibangun di muara-muara dan airnya akan dibuang ke laut,” kata Kepala DBMSDA Batam, Suhar, Senin (14/10/2024).
Pengadaan stasiun pompa ini akan dilakukan secara bertahap, dan pada tahap awal, stasiun akan ditempatkan di wilayah Jodoh. Lokasi yang dipilih adalah Pasar Induk Jodoh, yang diharapkan mampu menangani banjir di area Jodoh hingga Nagoya.
Baca juga: Banjir ke-35 Tahun Ini, Warga Tembesi Tower Keluhkan Minimnya Respons Pemerintah
“Untuk wilayah Jodoh, sebenarnya dibutuhkan tiga stasiun pompa banjir, dan satu lagi untuk wilayah Baloi. Namun, walaupun baru satu stasiun yang diadakan, sudah termasuk kolam olahan, pintu air, mesin pompa, dan konstruksi sipilnya,” jelas Suhar.
Meski baru satu stasiun yang dibangun, Suhar optimis akan mampu mengurangi banjir di wilayah Martabak Har dan sekitarnya. Ia juga menambahkan bahwa selama ini, penanganan banjir hanya mengandalkan aliran alami melalui gravitasi, di mana air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.
Baca juga: Batam Dilanda Banjir: Ini Temuan Jefridin Saat Sidak Banjir di Duta Mas Batam Center
“Jalan-jalan sudah dilebarkan, dan drainase yang ada sudah dioptimalkan. Tidak mungkin lagi kita melebarkan drainase. Banjir disebabkan karena air hujan yang datang dalam jumlah banyak tidak dapat dibuang dengan cepat. Stasiun pompa ini sangat diperlukan, terutama di daerah dengan elevasi rendah dekat laut,” jelasnya.
Sementara itu, untuk solusi jangka pendek, DBMSDA akan melakukan normalisasi saluran drainase dan menggunakan alat berat untuk penanganan banjir secara langsung di lokasi.
Editor: denni risman