Headline

Polda Kepri Selidiki Aliran Dana Pegawai BP Batam yang Terlibat Penyelundupan PMI Ilegal

Telegrapnews.com, Batam – Polda Kepri tengah menelusuri aliran dana terkait kasus penyelundupan PMI Ilegal di Pelabuhan Internasional Batam Center, Kota Batam.

Salah satu tersangka, RO, seorang pegawai di BP Batam. Dia diduga menerima keuntungan Rp800 ribu untuk setiap PMI ilegal yang berhasil diselundupkan.

“Jika ada aliran dana ke pihak lain selain RO, maka proses hukum akan terus berkembang sesuai dinamika penyidikan,” ungkap Komisaris Besar Donny Alexander, Dirreskrimum Polda Kepri, dalam jumpa pers pada Selasa (19/11/2024).

Baca juga: Dramatis! Kejar-Kejaran di Mata Kucing, Batam: Dua Kurir Sabu Diringkus Polisi dan TNI

Peran ASN BP Batam dalam Penyelundupan

RO diketahui memanfaatkan posisinya untuk memfasilitasi keberangkatan PMI ilegal menuju Singapura.

“Tersangka mengontrol dan memastikan korban PMI naik ke kapal. Ia bertugas membawa mereka masuk ke pelabuhan dan menerima upah Rp800 ribu per kepala,” ujar Donny.

Kasus ini disebut telah berlangsung selama setahun. Namun, jumlah pasti PMI yang telah diselundupkan RO masih dalam penyelidikan lebih lanjut karena tersangka belum banyak memberikan informasi.

Dalam penangkapan terbaru, dua PMI berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya lolos dan berhasil mencapai Singapura.

Pengembangan Penyidikan

Polda Kepri juga memeriksa kemungkinan keterlibatan instansi lain di Pelabuhan Internasional Batam Center.

“Kami sedang mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat, termasuk dari instansi di pelabuhan,” kata Donny.

Selain itu, polisi berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan memanfaatkan rekaman CCTV untuk mengetahui jumlah PMI yang telah diselundupkan selama operasi ini berlangsung.

Baca juga: Babinsa Buliang Sekupang Bantu Polisi Tangkap Pelaku Narkoba di Jalan Lintas Mata Kucing

Penangkapan Sopir Taksi Online

Selain RO, polisi juga menangkap MI, seorang sopir taksi online yang berperan mengantar PMI ilegal ke pelabuhan.

Donny menjelaskan, MI dan RO bekerja sama melalui komunikasi aktif. Polisi menduga ada dalang di balik kedua tersangka ini yang mengatur perekrutan dan keberangkatan PMI ilegal.

“Perekrutan PMI ilegal kemungkinan dilakukan oleh MI. Kami terus menyelidiki siapa pihak yang berada di atas MI dalam jaringan ini,” tambah Donny.

Upaya Memutus Jaringan Penyelundupan

Polda Kepri berkomitmen memutus rantai perdagangan manusia di Kepulauan Riau.

“Kami akan bekerja sama dengan pihak Pelabuhan Batam Center untuk mengungkap jaringan penyelundupan PMI ilegal di pelabuhan resmi ini,” tutup Donny.

Kasus ini menjadi pengingat penting akan bahaya perdagangan manusia dan perlunya pengawasan ketat di jalur keluar-masuk pekerja migran di Kepulauan Riau.

Penulis: lcm

Share

Recent Posts

  • Hukum Kriminal

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Paruh Rangkong dan Taring Beruang Madu

TelegrapNews.com, Batam – Bea Cukai Batam menggagalkan upaya penyelundupan bagian tubuh satwa dilindungi yang dikirim…

3 hari ago
  • Hukum Kriminal

Bareskrim Polri dan Polda Kepri Bongkar Peredaran Narkoba di Club Malam Batam

TelegrapNews.com, Batam – Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Kepulauan Riau membongkar peredaran narkoba di…

3 hari ago
  • Batam

Sinergi Kejari dan PWI Batam, Perlindungan Nyata bagi Dunia Pendidikan

TelegrapNews.com, Batam - Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam dalam…

5 hari ago
  • Anamabas

Kejati Kepri dan Kejari Lingga Sosialisasi Pencegahan Korupsi di Singkep Lingga

TelegrapNews.com, Dabo Singkep - Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau bersama dengan Kejaksaan Negeri Lingga melalui program…

5 hari ago
  • Batam

Sampah di Sekitar Jembatan Barelang, Pengunjung Keluhkan Pemandangan Kotor

TelegrapNews.com, Batam – Warga Batam yang datang untuk menikmati sore hari di Jembatan Barelang mengeluhkan…

6 hari ago
  • Batam

Pedagang di Jembatan Barelang Kecewa, Uang Sampah Sudah Dibayar tapi Sampah Tak Diangkut

TelegrapNews.com, Batam – Pedagang di Jembatan 1 dan 2 Barelang, Kota Batam mengeluhkan penumpukan sampah…

6 hari ago