Telegrapnews.com, Batam – Polisi tengah memburu seorang provokator yang diduga memicu aksi anarkistis warga Rempang terhadap fasilitas PT Makmur Elok Graha (MEG).
Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, mengungkapkan bahwa warga terprovokasi oleh informasi yang disebarkan oknum masyarakat, yang mengklaim sebagai pemilik tanah dan berjanji menghibahkannya kepada warga.
“Ada oknum yang memancing dengan memberikan informasi bahwa pihak MEG bersikap sewenang-wenang,” kata Alex, Rabu (25/9/2024).
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Wanita di Sei Ladi, Batam, Motif Utang Judi Online
Polisi saat ini masih menyelidiki lebih lanjut siapa yang menyebarkan informasi tersebut.
Menurut Alex, konflik tersebut melibatkan sekitar 50 warga Rempang yang bentrok dengan karyawan PT MEG setelah komunikasi di lapangan memburuk.
Bentrokan itu mengakibatkan korban dari kedua belah pihak. Alex menegaskan bahwa konflik ini dipicu oleh pihak-pihak yang menggiring opini sehingga memanas.
Sementara itu, BP Batam telah membayarkan hak atas lahan kepada warga dan menyerahkan pengelolaannya kepada PT MEG. Namun, isu mengenai hak tanah yang disebarkan provokator memperkeruh suasana di Rempang.
Baca juga: Spanduk Proyek Rempang Eco City Dirusak: BP Batam Ambil Langkah Tegas
“Pada dasarnya, situasi di Rempang aman. Tapi ada pihak yang terus memanas-manasi hingga terjadi masalah ini,” jelas Alex.
Dalam insiden tersebut, tiga karyawan PT MEG mengalami luka-luka akibat serangan warga.
Direktur Utama PT MEG, Nuraini Setiawati, menyatakan bahwa pihaknya melakukan pembelaan diri setelah diserang puluhan warga yang datang membawa kayu dan bersikap anarkistis.
“Karyawan kami yang bernama Hardin mengalami luka dalam dan retak rahangnya. Afrizal mengalami luka di bawah mata yang menyebabkan penglihatannya kabur. Serta Franklin terluka di kepala,” ungkap Nuraini.
Baca juga: Rempang Kembali Memanas, LBH Jakarta Rilis Video Intimidasi dan Kekerasan di Rempang Galang
PT MEG menyatakan bahwa mereka ditunjuk oleh BP Batam dan Pemko Batam untuk mengelola lahan di Rempang dan telah melakukan pendekatan kepada warga. Sebagian di antaranya sudah menyerahkan lahan. Namun, insiden ini terjadi saat warga lainnya memprovokasi konflik.
Penulis: lcm