Seorang Ibu di Batam Dilarikan ke RS, Paru-Paru Penuh Asap Diduga Akibat Pembakaran Sampah Ilegal

TelegrapNews.com, Batam – Seorang warga Perumahan Jupiter, Dreamland, Kecamatan Sekupang, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sesak napas parah dan batuk darah. Ia diduga terpapar asap pekat dari pembakaran sampah ilegal yang terjadi hanya beberapa meter dari rumahnya. Peristiwa ini menambah panjang daftar keluhan warga atas aktivitas pembakaran sampah tanpa pengawasan di Kota Batam.

“Darma Takziah, warga RT 24 RW 01, mengalami sesak napas hebat saat subuh, disertai batuk darah. Beliau akhirnya dilarikan ke fasilitas medis terdekat oleh RT setempat setelah kondisinya memburuk,” ujar Hendrik Hermawan, Pendiri Akar Bhumi Indonesia yang mengadvokasi keluhan korban, Jumat (9 Oktober 2025).

BACA JUGA:  PT Batamraya Sukses Perkasa Salurkan 200 Paket Sembako untuk Warga Tanjung Sauh

Setelah menjalani rontgen di Klinik Dunia Medika dan pemeriksaan lanjutan oleh spesialis paru, diketahui bahwa paru-paru korban terisi asap pekat. Berdasarkan penuturan dokter, tidak ditemukan indikasi Tuberkulosis (TBC) ataupun penyakit bawaan. Kondisi ini murni akibat paparan asap.

“Saya tidak pernah punya riwayat penyakit paru-paru. Ini semua karena asap pembakaran. Rumah saya sangat dekat dengan lokasi pembuangan sampah yang dibakar siang dan malam. Saya tidak pernah dirawat di rumah sakit kecuali saat melahirkan,” ujar Darma dengan suara lirih di ruang perawatan RSUD Embung Fatimah.

BACA JUGA:  Mudik dari Batam? Simak Aturan Bea Cukai untuk Kendaraan Bermotor

“Di saat saya di IGD Klinik Dunia Medika kasusnya sama ISPA dan masalah lambung. Di Global Medical Center Marina juga sama. Dan ketika di RSUD Embung Fatimah, ruangan steril penuh dengan pasien dengan keluhan ISPA. Sehingga saya harus berada di UGD dari pagi sampai sore,” lanjutnya.

Tim investigasi dari Akar Bhumi Indonesia menemukan bahwa lokasi pembakaran berada di Jalan Marina City, tepat di depan Perumahan Ciputra dan Dreamland. Di lokasi tersebut ditemukan tumpukan sampah rumah tangga, plastik, dan barang elektronik yang dibakar tanpa pengamanan apa pun.

BACA JUGA:  PLN Batam Tingkatkan Layanan Pelanggan dengan Kemudahan Akses di Empat Wilayah Utama

“Yang paling mengkhawatirkan, kami menemukan aktivitas pembakaran berlangsung terus-menerus tanpa jam operasional yang jelas. Asapnya menyebar ke lingkungan padat penduduk, dan jenis sampah yang dibakar jelas menghasilkan dioksin berbahaya,” tegas Ketua Akar Bhumi Indonesia, Soni Riyanto.

Menurut Soni, hasil penelusuran di lapangan juga menemukan adanya indikasi keterlibatan oknum yang seharusnya menjaga kebersihan kota. “Kami mendapati kendaraan pengangkut sampah berpelat merah yang datang ke lokasi, dan beberapa orang berseragam DLH terlihat di sekitar area pembakaran. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pembakaran dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang seharusnya dibawa ke TPA,” ujarnya.