Sudah 2 Hari Nelayan Belakangpadang Hilang: Kapal Ditabrak di Perbatasan Indonesia-Singapura

Sudah 2 Hari Nelayan Belakangpadang Hilang: Kapal Ditabrak di Perbatasan Indonesia-Singapura
Tim SAR Gabungan mencari nelayan Belakangpadang, Batam yang dilaporkan hilang dekat perbatasan Indonesia-Singapura, Selasa (3/9/2024) (dok sar tanjungpinang)

Telegrapnews.com, Batam – Sudah dua hari, nelayan asal Belakangpadang, Kota Batam, Muchammad Johari (33), dilaporkan hilang. Dia hilang setelah mengalami kecelakaan kapal saat memancing di laut dekat perbatasan Indonesia dan Singapura pada Sabtu (31/8/2024).

Humas SAR Tanjungpinang, Ardilla, mengungkapkan bahwa korban jatuh ke laut dan dinyatakan hilang setelah kapalnya ditabrak oleh kapal lain sekitar pukul 04.00 WIB.

Ardilla menjelaskan bahwa pada saat kejadian, korban tidak sendirian, melainkan bersama beberapa nelayan lainnya, meskipun tidak satu kapal.

BACA JUGA:  Ditreskrimum Polda Kepri Tangkap Tiga Pelaku Pengiriman PMI Ilegal di Batam

Baca juga: Demi Judi Online, RS Nekat Menjambret di Pantai Bahagia Nongsa, Batam

“Ketika teman-temannya menyadari korban hilang, pencarian dilakukan bersama keluarga korban. Namun, hingga kini, korban belum ditemukan,” tambahnya, Selasa (3/9/2024).

Pencarian yang dilakukan oleh rekan dan keluarga korban, bersama dengan pihak kepolisian dan Tim SAR, belum membuahkan hasil hingga sore hari ini.

Salah satu nelayan yang berada di lokasi mengatakan bahwa kapal korban hancur dan tidak ditemukan. Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian, korban berada di depan para saksi dan tiba di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB.

BACA JUGA:  Misteri Hilangnya Pemancing di Belakang Padang Batam, Pencarian Masih Dilakukan Tim SAR

Baca juga: Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 275 Ribu Benih Lobster di Perairan Pulau Topang

Rekan korban melaporkan bahwa saat dalam perjalanan, mereka melihat satu unit High Speed Craft (HSC) yang tiba-tiba berhenti sebelum melaju menuju Pulau Pemping, Belakangpadang.

Tidak lama kemudian, dua unit HSC lainnya juga melaju dengan kecepatan tinggi menuju Pulau Pemping. Para saksi tidak menyadari bahwa tabrakan telah terjadi pada kapal korban.

BACA JUGA:  BMKG Bantah Isu Tsunami di Batam dan Tanjung Pinang, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Setelah menyadari ketidakhadiran korban, para saksi mulai mencari di sekitar lokasi memancing mereka di perairan Pulau Pelampong.

Sekitar pukul 06.00 WIB, nelayan lain menemukan alat-alat pancing korban di sekitar Pulau Senang, namun kapal dan korban belum juga ditemukan.

Proses pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR dan pihak berwenang untuk menemukan korban dan kapal yang hilang.

Penulis: jd