Advokat Arisal Fitrah S.H dan Partner memperlihatkan Sertifikat Asli tapi Palsu. (ist)
Telegrapnews.com, Batam – Skandal besar mengguncang dunia penyelaman Indonesia. Sejumlah penyelam dari berbagai daerah mengaku menjadi korban penipuan lembaga pelatihan yang mengatasnamakan PT TMJ International Commercial Diving School yang beralamat di PGRI Blok L Nomor 11, Kelurahan Sungai Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Modusnya begitu manis: para peserta dijanjikan Sertifikat Penyelam Internasional IMCA (International Marine Contractors Association) yang konon bisa membuka pintu pekerjaan di perusahaan-perusahaan migas dan offshore bergaji tinggi. Namun, janji tersebut hanya isapan jempol belaka. Sertifikat yang diberikan ternyata palsu dan tidak diakui di perusahaan besar seperti Pertamina Hulu Mahakam maupun perusahaan penyelaman internasional lainnya.
Akibatnya, para peserta yang sudah mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah harus menelan pil pahit. Jika ditotal, kerugian yang diderita seluruh korban bisa mencapai miliaran rupiah.
Seorang korban yang diwakili kuasa hukumnya, Arisal Fitrah, S.H., mengaku sangat kecewa dengan ulah lembaga pelatihan ini. Ia bahkan menyebut lembaga tersebut berani mencatut logo resmi asosiasi penyelam dunia di sertifikatnya.
“Klien kami geram. Dengan terang-terangan mereka menipu para penyelam, bahkan memalsukan sertifikat internasional. Ini jelas pelanggaran hukum pidana,” tegas Aris saat ditemui di Batam, Selasa (5/8/2025) malam.
Menurut Aris, praktik jual-beli sertifikat bodong seperti ini sangat merugikan dunia kerja. Pencari kerja tertipu, sementara perusahaan menerima tenaga yang tidak memiliki kompetensi sesuai standar.
Ia menegaskan, pelaku bisa dijerat Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat dengan ancaman penjara hingga enam tahun. Aris juga mendesak pemerintah untuk menindak tegas praktik seperti ini yang marak dipromosikan di media sosial.
Lebih parah lagi, pelatihan yang dijanjikan ternyata tidak pernah dilakukan sesuai prosedur. Teori dan praktik menyelam tak diberikan sama sekali, sehingga peserta hanya pulang membawa sertifikat palsu.
Meski para korban telah meminta pertanggungjawaban, pimpinan PT TMJ, Rio Eguchi, hingga kini belum memberikan keterangan. Dalam pesan singkatnya, Rio hanya menyebut sedang mengerjakan proyek dan baru bisa memberi penjelasan dalam dua minggu ke depan.
Aris menyatakan masih membuka ruang mediasi, namun jika tidak ada itikad baik, kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.
Skandal ini menjadi peringatan keras bagi para calon penyelam dan pencari kerja agar lebih berhati-hati memilih lembaga pelatihan. Jangan sampai mimpi menyelam ke dasar laut berakhir tenggelam bersama sertifikat bodong.
Editor: dr
Telegrapnews.com, Johor Bahru – Sebanyak 77 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja atau berada di…
Telegrapnews.com, Batam – Semangat kemerdekaan tak hanya terasa di daratan, tapi juga akan berkibar gagah…
Telegrapnews.com, Pekanbaru – Sejarah Riau mendesak untuk ditulis ulang! Pasalnya, buku sejarah Riau terakhir terbit…
Telegrapnews.com, Batam – Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali mencuri perhatian dunia. Presiden…
Telegrapnews.com, Batam – Pemandangan tak biasa terjadi di wilayah hukum Polsek Nongsa, Kota Batam, Jumat…
Telegrapnews.com, Batam – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyatakan dukungan penuh atas misi kemanusiaan…