Tokoh Aktivis Batam Nilai Rudi-Rafiq Paling Rasional Jadi Gubernur Kepri: Ini Alasannya

LSM Gebrak Minta Pjs Wali Kota Batam Tegas Tolak Kampanye di Engku Putri
Uba Ingan Sigalingging, meminta Pjs Wali KOta Batam Andi Agung menolak penggunaan Dataran ENgku Putri untuk kampanye (ist)

Telegrapnews.com, Batam – Uba Ingan Sigalingging, seorang tokoh aktivis Batam, menilai bahwa pasangan Haji Muhammad Rudi dan Haji Aunur Rafiq adalah pilihan paling rasional untuk memimpin Kepulauan Riau (Kepri) sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Menurut Uba, pasangan ini memiliki pengalaman dan rekam jejak yang menunjukkan kapabilitas mereka dalam memajukan Kepri, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan pembangunan.

Baca juga: Warga Sadai, Bengkong, Solid Dukung Rudi-Rafiq, HMR Dikenang atas Jasa Memajukan Batam

Pembangunan dan Ekonomi Batam Unggul

Kota Batam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, ekonomi Batam tumbuh sebesar 7,04%, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di kabupaten dan kota lain di Kepri yang rata-rata hanya mencapai 4,45%. Selain itu, Batam juga memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih tinggi, yakni 82,64, dibandingkan rata-rata provinsi yang berada di angka 79,08.

BACA JUGA:  Bawaslu Batam Ingatkan Peserta Pilkada untuk Patuhi Aturan Masa Tenang

Uba juga menekankan bahwa pembangunan di Batam yang maju pesat dapat dijadikan contoh bagi daerah lain di Kepri. “Kemajuan Batam menjadi barometer untuk mengukur kemampuan seorang pemimpin. Jika Batam bisa maju dengan cepat, maka provinsi lain juga bisa jika dipimpin oleh pemimpin yang tepat,” ujar Uba.

Baca juga: Sukses Majukan Syiar Islam, Ibu-Ibu Majelis Taklim Se-Batam Solid Dukung Rudi-Rafiq di Pilkada Kepri 2024

PAD Kepri Stagnan dan Defisit Anggaran

Salah satu alasan utama Uba mendukung pasangan Rudi-Rafiq adalah kinerja keuangan Kepri di bawah kepemimpinan saat ini, yang dinilai tidak optimal. Dalam lima tahun terakhir, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kepri stagnan, dengan 75% pendapatan berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor di Batam.

BACA JUGA:  Rudi-Rafiq Berkomitmen Bangun Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Modern dan Berbudaya

“Tidak ada upaya serius untuk meningkatkan pendapatan daerah di luar pajak kendaraan bermotor, padahal potensi ada,” tambahnya.

Kepri juga mengalami kegagalan dalam mencapai target pendapatan dari Labuh Jangkar, yang sempat diharapkan dapat menyumbang 200 miliar rupiah. Kegagalan ini, menurut Uba, menunjukkan lemahnya perencanaan dan visi pemerintahan saat ini.

Selain itu, Kepri menghadapi defisit anggaran belanja daerah tahun 2024 yang hampir mencapai 500 miliar rupiah. Ini dinilai sebagai akibat dari buruknya manajemen keuangan provinsi.

Baca juga: Rudi Bangun Proyek Prestisius di Batam Tanpa APBD & APBN, Masyarakat Diajak Aktif Mengawasi

BACA JUGA:  Jadi Harapan Baru Kepri Maju, Warga Sei Harapan Penuhi Kampanye Dialogis Rudi-Rafiq

Rudi-Rafiq: Pemimpin dengan Visi Jelas

Uba meyakini bahwa kombinasi pengalaman Haji Muhammad Rudi sebagai Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam dan Haji Aunur Rafiq sebagai Bupati Karimun, menjadikan mereka pilihan tepat untuk membawa Kepri ke arah yang lebih maju.

“Mereka berdua punya rekam jejak dan pengalaman memimpin daerah yang strategis. Mereka juga paham apa yang diperlukan untuk meningkatkan ekonomi dan pembangunan di seluruh Kepri,” kata Uba.

Dengan kepemimpinan yang solid dan visi yang jelas, Uba berharap pasangan Rudi-Rafiq dapat membawa Kepri keluar dari stagnasi pembangunan. Meningkatkan PAD, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat Kepri secara merata.

Editor: denni risman