Headline

Warga Pulau Rempang Rebut Kembali Pos Anak Sekolah di Simpang Dapur Enam

Telegrapnews.com, Batam – Warga Pulau Rempang berhasil merebut kembali sebuah pos di Simpang Dapur Enam, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Jumat (30/8/2024) kemarin. Pos ini sebelumnya dijadikan posko terpadu oleh pemerintah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Pos ini awalnya dibangun dari iuran warga. Kemudian digunakan sebagai tempat anak-anak sekolah menunggu angkutan agar terlindung dari hujan dan panas.

Menurut Asmah, salah satu warga yang terlibat dalam aksi tersebut, pos ini dijaga oleh tim Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Satpol PP.

“Hampir setahun ini anak sekolah menunggu di tempat lain. Padahal kami buat pos ini untuk anak-anak kami supaya tidak kena hujan, tidak panas,” ungkap Asmah.

Setelah merebut kembali pos tersebut, warga menutupnya dan memasang spanduk sebagai tanda pengembalian fungsi pos untuk kepentingan anak-anak sekolah.

Aksi ini disaksikan oleh petugas Ditpam, Satpol PP, aparat TNI dan Polri, serta perwakilan dari Kelurahan Sembulang dan RW Tanjung Banon.

Boy Event Sembiring dari Tim LBH Solidaritas Nasional untuk Rempang mengungkapkan bahwa Tim Terpadu dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Ditpam berencana membangun posko terpadu di Sei Buluh, Kelurahan Sembulang. Namun, rencana ini ditolak warga. Alasannya, lokasi yang direncanakan merupakan pos kamling yang dibangun warga dan digunakan oleh anak-anak sekolah.

“Kami menilai pendekatan keamanan di Pulau Rempang harus dihentikan. Karena menimbulkan ketakutan di tengah warga,” tegas Boy Event Sembiring. Ia juga menambahkan bahwa warga Pulau Rempang masih trauma akibat tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 7 September 2023.

Atas situasi ini, Boy Event Sembiring dan pihaknya mendesak Presiden Joko Widodo untuk menarik mundur aparat keamanan dari Pulau Rempang. Melakukan evaluasi terhadap PSN Rempang Eco City, serta mencabut proyek tersebut dari daftar proyek strategis nasional.

Mereka juga meminta dibentuknya tim independen. Tim mesti melibatkan masyarakat sipil untuk mengevaluasi penggunaan kekuatan aparat dalam menangani konflik agraria di wilayah tersebut.

Share

Recent Posts

  • Tanjung Pinang

“Saya Bukan Ojol, Saya Putri Pariwisata Kepri!” — Efi Aya Jadi Korban Intimidasi dan Rasisme di Bandara Tanjungpinang

Telegrapnews.com, Tanjungpinang — Kalimat tegas dan penuh emosi itu ditulis langsung oleh Efi Aya, Putri…

22 jam ago
  • Info Cuaca

BMKG: Cuaca Ekstrem Ancam Kepri 30 Mei–2 Juni 2025, Waspadai Gelombang Tinggi

Telegrapnews.com, Natuna – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Natuna mengeluarkan…

23 jam ago
  • Bintan

Beasiswa Bintan 2025 Resmi Dibuka, Cek Syarat dan Jadwal Pendaftarannya di Sini

Telegrapnews.com, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan kembali membuka program Beasiswa Bintan Tahun Akademik 2025–2026 bagi…

24 jam ago
  • Batam

Satu per Satu Tumbang! 681 Titik Reklame di Batam Masuk Daftar Hitam Pemko

Telegrapnews.com, Batam — Aksi mengejutkan dilakukan Pemerintah Kota Batam di tengah teriknya siang, Jumat (30/5/2025).…

1 hari ago
  • Hukum Kriminal

Sempat Dipisah, Kompol Satria Nanda Kini Satu Rutan dengan Rekan Sesama Terdakwa Narkoba

Telegrapnews.com, Batam – Pemindahan penahanan eks Kasatresnarkoba Polresta Barelang, Kompol Satria Nanda, dari Rutan Polda…

1 hari ago
  • Pendidikan

Satgas PWI Batam Siap Dibentuk: Sekolah Kini Punya Tameng Lawan Teror Oknum Wartawan Berlagak Preman

Telegrapnews.com, Batam – Kekhawatiran para kepala sekolah dan guru di Kota Batam terkait gangguan dari…

2 hari ago