Telegrapnews.com, Jakarta — Biaya haji tahun 2025 telah disepakati yakni Rp 55,5 juta. Biaya ini tidak jauh berbeda dengan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk tahun 2024 yang sebesar Rp 56.046.171.
Menteri Agama Nasarudin sebelumnya menyatakan bahwa biaya haji 2025 akan mengalami penurunan signifikan, tetapi penurunan tersebut terbatas pada revisi usulan awal dari Rp 65 juta menjadi Rp 55 juta.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menjelaskan bahwa pemerintah masih berkomitmen untuk terus menekan biaya agar lebih terjangkau bagi jemaah.
“Kami sudah berhasil menurunkan biaya menjadi sekitar Rp 55,3 juta. Kami akan terus menyisir komponen-komponen biaya lainnya. Insya Allah, saat diputuskan nanti, ongkos haji akan benar-benar turun,” ujar Romo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Jaminan Kualitas Pelayanan
Romo menegaskan bahwa penurunan biaya tidak akan mempengaruhi kualitas pelayanan bagi jemaah haji. Persaingan penyedia jasa di Arab Saudi yang semakin ketat memberikan kesempatan untuk mendapatkan penawaran layanan yang lebih kompetitif dan berkualitas.
“Penyedia jasa di Arab Saudi kini bersaing untuk memberikan layanan terbaik dengan harga yang lebih terjangkau, berdasarkan pengalaman sukses mereka melayani negara lain,” tambahnya.
Komponen Biaya yang Dievaluasi
Komponen biaya yang masih dalam tahap evaluasi mencakup biaya transportasi, akomodasi hotel, katering, serta biaya hidup di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, menyampaikan bahwa biaya haji yang dibebankan langsung kepada jemaah pada 2025 adalah Rp 55,5 juta.
“Komponen biaya Bipih tahun 1446 Hijriah atau 2025 diproyeksikan sebesar Rp 55.593.201,57,” jelas Hilman dalam rapat bersama Komisi VIII DPR.
Meski demikian, beberapa pihak menilai bahwa selisih biaya antara 2024 dan 2025 tidak cukup signifikan untuk memenuhi ekspektasi calon jemaah, yang berharap penghematan lebih besar sesuai janji awal pemerintah.
Editor: dr
