Telegrapnews.com, Batam – Kota Batam terus menarik perhatian pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia. Data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 31.668 jiwa masuk ke Batam melalui 21.729 Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI).
Kepala Disdukcapil Kota Batam, Heryanto, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk yang masuk ke Batam masih lebih tinggi dibandingkan yang keluar. Tahun ini, tercatat sebanyak 26.623 jiwa pindah keluar melalui 14.926 SKPWNI.
“Jumlah pendatang yang masuk memang lebih banyak ketimbang yang pindah keluar. Sebagian besar dari mereka adalah usia produktif yang datang untuk mencari pekerjaan,” kata Heryanto, saat konferensi pers pada Senin (16/9).
Menurut Heryanto, beberapa faktor mempengaruhi perpindahan penduduk ke Batam, termasuk kesempatan kerja yang luas, penempatan tugas, mengikuti keluarga, dan melanjutkan pendidikan.
Batam sebagai kawasan industri dan perdagangan yang berkembang pesat menjadi daya tarik utama, terutama bagi pendatang dari Pulau Sumatera dan Jawa.
Pendatang yang masuk ke Batam didominasi oleh warga dari Pulau Sumatera, khususnya dari Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Sementara itu, penduduk yang pindah keluar umumnya menuju wilayah di luar Pulau Sumatera dan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau.
Heryanto juga mengungkapkan bahwa beberapa kecamatan di Batam mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah pendatang.
Kecamatan Sagulung mencatat jumlah pendatang terbesar dengan 5.679 orang. Diikuti oleh Kecamatan Batam Kota dengan 5.603 orang. Terakhir, Kecamatan Sekupang dengan 5.329 orang.
Baca juga: Menghitung Kerugian Negara di Tengah Proyek Gagal Revitalisasi Dermaga Utara Batu Ampar, Batam
Di sisi lain, Kecamatan Sekupang menjadi daerah dengan jumlah masyarakat yang mengurus surat pindah tertinggi, yakni 4.018 orang. Diikuti oleh Kecamatan Batuaji dengan 3.724 orang dan Kecamatan Batam Kota dengan 3.640 orang.
“Sebagian besar pendatang datang dengan tujuan mencari pekerjaan, mengingat Batam memiliki banyak industri yang terus berkembang,” ujar Heryanto.
Disdukcapil memastikan bahwa setiap permohonan pindah, baik masuk maupun keluar, melalui proses verifikasi yang ketat.
“Semua berkas harus diverifikasi dengan cermat, mulai dari catatan administrasi hingga pencocokan data. Ini penting untuk menghindari data ganda atau penyalahgunaan dokumen,” jelasnya.
Pelayanan perpindahan di kantor Disdukcapil selalu padat, dengan puluhan permohonan diproses setiap hari, baik untuk pindah masuk maupun keluar.
Baca juga: Masjid Agung Raja Hamidah Batam Resmi Dibuka, Targetkan Peningkatan Kunjungan Wisata Religi
Salah seorang pendatang, Dani, yang berasal dari Sumatera Barat, berbagi pengalamannya.
Dani mengaku datang ke Batam tiga bulan lalu untuk mencari pekerjaan dan telah mengurus KTP Batam untuk mempermudah proses pencariannya.
“Dengan KTP Batam, saya berharap bisa segera mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Batam dikenal sebagai kota yang menjanjikan peluang ekonomi, terutama di sektor industri dan manufaktur. Dengan statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas, Batam terus menjadi tujuan menarik bagi banyak pendatang yang ingin mencari peluang baru.
Penulis: jd