Telegrapnews.com, Pekanbaru – Harga beras premium di Provinsi Riau kian mencekik kantong masyarakat. Per 13 Agustus 2025, harga menembus Rp16.656 per kilogram atau 8,16% lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional sebesar Rp14.900/kg.
Kondisi ini memaksa Perum Bulog Kanwil Riau-Kepri bergerak cepat dengan menggencarkan operasi pasar menggunakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Bulog Riau-Kepri, Ismed Erlando, menegaskan langkah ini diambil untuk mengimbangi dominasi konsumsi beras premium di Riau yang harganya semakin memberatkan.
“Mayoritas masyarakat Riau mengonsumsi beras premium, jadi kenaikan harga ini pasti terasa. Karena itu kami banjiri pasar dengan beras SPHP. Insya Allah, dengan suplai cukup harga bisa tertahan atau bahkan turun, dan masyarakat bisa beralih ke beras medium,” kata Ismed, Rabu (13/8/2025).
600 Ton Beras SPHP Sudah Dikirim ke Pasar
Sejak 18 Juli 2025, Bulog Riau-Kepri telah menyalurkan hampir 600 ton beras SPHP ke pasar tradisional, outlet mitra seperti Koperasi Merah Putih, jaringan BUMN, hingga titik distribusi pemerintah daerah.
Bulog juga menggandeng TNI dan Polri untuk memastikan distribusi beras SPHP tepat sasaran dan sampai langsung ke tangan konsumen.
Harga Beras Naik di Semua Zona
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 11 Agustus 2025 pukul 07.30 WIB, rata-rata harga beras premium secara nasional mencapai Rp16.054/kg, naik 7,74% dari HET.
Kenaikan terjadi di seluruh wilayah:
- Zona I: Rp15.639/kg
- Zona II: Rp16.163/kg
- Zona III: Rp18.000/kg
Operasi Pasar Akan Terus Berlanjut
Ismed memastikan operasi pasar akan terus digencarkan selama harga belum kembali stabil.
“Tujuan kami jelas, harga beras jangan sampai terus naik, dan pasokan di pasaran harus terjaga,” pungkasnya.
Dengan langkah cepat Bulog, diharapkan gejolak harga beras di Riau segera mereda dan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Editor: dr
