Telegrapnews.com, Batam – Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan tingkat pengangguran tertinggi di Pulau Sumatera dengan angka mencapai 6,94 persen per Februari 2024, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti di posisi kedua dengan angka 5,79 persen, sementara Aceh dan Sumatra Utara mencatatkan angka 5,56 persen dan 5,10 persen masing-masing.
Data menunjukkan bahwa pengangguran di Kepri tidak hanya tertinggi di Sumatera, tetapi juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya 4,82 persen.
Meskipun tingkat pengangguran Sumbar turun sebesar 0,11 persen dari 5,90 persen pada Februari 2023, jumlah penganggurannya justru meningkat. Pada Februari 2024, jumlah pengangguran di Sumbar tercatat sebanyak 178.838 orang, naik dari 176.970 orang pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Pembebasan Lahan Proyek Rempang Eco City Tanggungjawab BP Batam, Bukan Pemerintah Pusat
Dari jumlah tersebut, sebanyak 32.798 orang termasuk dalam kategori “hopeless”, yaitu pengangguran yang telah putus asa dalam mencari pekerjaan. Angka hopeless ini merupakan yang tertinggi di Sumatra.
Selain itu, Jambi mencatat tingkat pengangguran sebesar 4,45 persen, Lampung 4,12 persen, Sumatra Selatan 3,97 persen, Riau 3,85 persen, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) 3,85 persen, dan Bengkulu 3,17 persen.
Meski Sumbar mengalami penurunan tingkat pengangguran terbuka, provinsi ini masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Sumatra, bersama dengan Kepri, Aceh, dan Sumatra Utara, yang telah menjadi tren selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akui Aksi Keji
Pada tahun 2022, Sumbar mencatat pengangguran sebesar 6,17 persen. Kepri 8,02 persen, Aceh 5,97 persen, dan Sumatra Utara 5,47 persen.
Selain itu, angka pengangguran Sumbar terus berada di atas rata-rata pengangguran nasional yang berada di angka 4,82 persen pada 2024.
Ini menjadi sorotan bagi pemerintah daerah untuk mencari solusi dalam menekan angka pengangguran, terutama bagi mereka yang sudah putus harapan dalam mencari pekerjaan.
Penulis: jd