
Telegrapnews.com, Batam – Persoalan pengangkutan sampah rumah tangga di Kota Batam kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD Provinsi Kepri, Lik Khai, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan sampah yang dinilai kurang optimal dalam tiga bulan terakhir.
Politisi Partai Nasdem ini mengaku sering menerima keluhan dari masyarakat terkait sampah yang tidak terangkut sesuai jadwal. Di kawasan tempat tinggalnya, ia menyebutkan bahwa sampah sering menumpuk hingga membusuk.
“Saya sampai harus mengangkut sampah sendiri menggunakan mobil pick-up pribadi karena sampah di kawasan saya tidak diangkut. Saya sudah berkali-kali menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak terkait, tapi tidak ada respons. Alasan mereka selalu sama, armada rusak,” ungkapnya dalam keterangan pers pada Selasa (22/10).
Lik Khai menilai bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat Batam berupaya menjadi kota yang maju dan modern.
Sudah Bertahun Masalah Sampah
Ia mengingatkan bahwa selama bertahun-tahun, masalah sampah di Batam tidak pernah terselesaikan dengan baik, dengan kendala armada pengangkut yang rusak menjadi alasan utama di balik penumpukan sampah.
“Kondisi ini sudah berlangsung lama. Setiap hari warga mengeluhkan sampah yang tidak terangkut, dan armada yang selalu dilaporkan rusak. Ini sangat tidak sesuai dengan harapan warga yang ingin Batam bersih dan teratur,” tambahnya.
Masalah ini semakin rumit saat hujan, ketika Batam kerap dilanda banjir. Lik Khai menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang sering melanda kota tersebut. Ia meminta agar pemerintah segera menanggapi persoalan ini jika Batam ingin menjadi kota yang modern.
“Bagaimana kita mau mewujudkan Batam sebagai kota modern jika pengelolaan sampah saja masih berantakan? Ini masalah mendasar yang harus diselesaikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar Pemerintah Kota Batam dapat segera mengusulkan pengadaan armada baru untuk mengatasi krisis ini. Dengan APBD Batam 2025 yang belum disahkan, Lik Khai berharap alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah dapat ditingkatkan agar pelayanan di tahun mendatang lebih baik.
“Jika Batam ingin menjadi kota yang maju dan modern, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelesaikan masalah sampah. Saya harap pada tahun 2025 nanti, dengan adanya armada baru, masalah ini tidak akan terulang lagi,” harapnya.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, mengonfirmasi bahwa pengadaan armada truk sampah sedang dalam pembahasan dan diharapkan dapat segera tuntas melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 16 miliar.
“Masih dalam pembahasan, insya Allah segera tuntas, doakan saja. Usulan anggaran lebih kurang Rp 16 miliar,” kata Andi Agung.
Penulis: angga