Headline

Pekerja Migran Non Prosedural Jadi Ladang Pungli di Batam, Omzet Capai Rp 5,1 Miliar per Bulan

Telegrapnews.com, Batam – Bisnis gelap meloloskan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara non-prosedural semakin menggiurkan di Batam. Jumlah pungutan liarnya (pungli) bisa mencapai Rp 5,1 miliar setiap bulan.

Menurut sumber telegrapnews,com yang tidak ingin disebutkan namanya, menyebutkan praktek ilegal ini dilakukan melalui dua pelabuhan utama di Batam: Pelabuhan Batam Centre dan Harbour Bay Batu Ampar.

Baca juga: Polda Kepri Gagalkan Pengiriman Calon PMI Ilegal untuk Bekerja sebagai Operator Judi Online di Kamboja

Modus operandi sindikat ini dimulai dari daerah asal calon PMI. Mereka yang sudah memiliki paspor dikoordinasikan untuk diberangkatkan melalui Bandara Hang Nadim menuju pelabuhan-pelabuhan tersebut.

“Para pencari rente ini mengatur perjalanan PMI Non Prosedural mulai dari daerah asal, bandara, hingga ke pelabuhan. Setiap PMI dimintai pungli sebesar Rp 1,7 juta hingga Rp 2,5 juta,” ungkap sumber tersebut.

Biaya Rp 1,7 juta dikenakan bagi PMI yang berangkat dari Pelabuhan Batam Centre menuju Pasir Gudang, Malaysia. Sedangkan Rp 2,5 juta untuk tujuan Pelabuhan Tanjung Pengelih.

Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 4 PMI Ilegal ke Malaysia di Batam, Dua Pelaku Ditangkap

Dengan rata-rata keberangkatan 100 orang per hari, pungli ini menghasilkan sekitar Rp 5,1 miliar per bulan.

Ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas koordinasi tersebut, sumber mengungkapkan bahwa saat ini ada satu kelompok kuat yang memonopoli bisnis ilegal ini.

“Sekarang sistemnya satu pintu, jadi kalau tidak lewat mereka, PMI Non Prosedural tidak bisa berangkat,” ujarnya.

Baca juga: Polsek KKP Batam Ringkus 4 Perekrut dan Pengurus PMI Ilegal

Koordinator lapangan sindikat ini dikenal dengan nama “Triple A” dan diduga bekerja di bawah seorang tokoh kuat berinisial Y, yang memiliki koneksi hingga ke pengambil kebijakan di Batam dan Kepulauan Riau.

“Triple A hanya koordinator lapangan, tapi bosnya adalah Y. Y ini yang punya akses ke para pejabat di Batam dan Kepri,” pungkasnya.

Penulis: lcm

Share

Recent Posts

  • Politik

Mantan Caleg NasDem Ungkap Kekecewaan: Tak Ada Perhatian, Padahal Ikut Menangkan Kursi DPRD Tanjungpinang!

Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Aroma kekecewaan menyeruak dari internal Partai NasDem Tanjungpinang. Seorang mantan Calon Legislatif…

17 jam ago
  • Hukum Kriminal

Geger Beras Oplosan di Pekanbaru! Polda Riau Sita 9 Ton, Ungkap Modus Licik dan Libatkan Merek Premium!

Telegrapnews.com, Pekanbaru — Skandal beras oplosan kembali mengguncang publik! Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau…

18 jam ago
  • Featured

Benarkah Batam Bebas Beras Oplosan? Fakta Lama Terungkap, Mafia Beras Masih Gentayangan!

Telegrapnews.com, Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) baru-baru ini menyatakan bahwa Batam dan…

19 jam ago
  • Featured

Batam Terkepung Mafia Pangan: Di Balik Oplosan Beras, Ada Rente, Kartel, dan “Dispensasi Ilegal”

Telegrapnews.com, Batam — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengecam praktik pengoplosan beras subsidi menjadi beras…

2 hari ago
  • Kepri

Diduga 5 Warga Tanjungpinang Terjebak Konflik Thailand-Kamboja, BP3MI Kepri Angkat Suara

Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Konflik memanas antara Thailand dan Kamboja kini menimbulkan kecemasan bagi keluarga pekerja…

2 hari ago
  • Hukum Kriminal

Upah Rp5 Juta per Bungkus! OT Rela Jadi Kurir Sabu, Disergap Saat Mau Terbang dari Bandara Hang Nadim Batam

Telegrapnews.com, Batam – Upaya penyelundupan narkotika kembali digagalkan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Seorang…

2 hari ago