Pemerintah Rayu Boeing Investasi, Tawarkan Batam dan Bintan untuk Bangun Pabrik dan Pusat Pelatihan

Pemerintah Rayu Boeing Investasi, Tawarkan Batam dan Bintan untuk Bangun Pabrik dan Pusat Pelatihan
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat menerima kunjungan perwakilan Boeing di Jakarta untuk membahas kemitraan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto (kemenperin)

Telegrapnews.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan agar Boeing, perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat, berinvestasi membangun pabrik di Indonesia.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan, pihaknya telah menerima kunjungan perwakilan Boeing di Jakarta untuk membahas kemitraan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta peluang pengembangan industri dirgantara nasional.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar di industri dirgantara untuk mengatasi masalah konektivitas dan rantai pasok (supply chain),” ujar Faisol dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah mendorong Boeing untuk memperluas kolaborasi di berbagai sektor strategis, seperti pemberian lisensi bagi industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat terbang, serta pembangunan pusat pelatihan penerbangan di Indonesia.

BACA JUGA:  Pemko Batam Luncurkan Program Subsidi Bunga Nol Persen untuk 5.000 Pelaku UMKM

Batam dan Bintan Jadi Opsi Lokasi Investasi Boeing

Faisol menekankan bahwa Indonesia memiliki GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic sebagai pemain utama di industri MRO.

Namun, banyak pesawat komersial masih melakukan perawatan di luar negeri akibat keterbatasan suku cadang. Oleh karena itu, pemerintah berharap Boeing dapat mendukung industri MRO lokal dengan memberikan lisensi dan teknologi.

“Salah satu yang potensial adalah MRO ini. Indonesia punya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic yang membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya,” jelas Faisol.

Selain itu, pemerintah juga menilai bahwa Indonesia membutuhkan pusat pelatihan penerbangan seperti yang sudah dilakukan Boeing di India. Kawasan industri di Batam dan Bintan disebut sebagai lokasi potensial untuk pusat pelatihan ini karena posisinya yang strategis.

BACA JUGA:  BMKG Bantah Isu Tsunami di Batam dan Tanjung Pinang, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

MoU dengan Boeing untuk Perkuat Industri MRO

Guna meningkatkan kapabilitas industri perawatan pesawat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana menjalin kerja sama dengan Boeing dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU).

Faisol berharap MoU ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari transfer pengetahuan, program magang tenaga kerja, hingga asistensi dalam meningkatkan kualitas komponen dan sumber daya manusia Indonesia.

“Isu di sektor MRO saat ini adalah banyaknya suku cadang yang harus diimpor dari Amerika Serikat. Kami ingin mengeksplorasi apakah industri dalam negeri bisa memproduksi sendiri komponen-komponen ini dengan melibatkan Boeing,” ujarnya.

Boeing: Indonesia Punya Potensi Besar di Industri Penerbangan

President of Boeing Southeast Asia, Penny Burtt, menegaskan bahwa Boeing berkomitmen meningkatkan kolaborasi dengan Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 75 tahun di Indonesia, Boeing melihat potensi besar yang bisa dikembangkan bersama industri lokal.

BACA JUGA:  Pendaftaran Calon Ketua PWI Batam Dibuka, Konferkot Digelar 15 Maret di Golden Prawn

“Kami melihat Indonesia punya potensi untuk berkontribusi dalam pengembangan industri penerbangan berkelanjutan. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan perusahaan Indonesia guna meningkatkan kapabilitas dan menjadikan mereka bagian dari rantai pasok global Boeing,” kata Penny.

Sebelumnya, Kemenperin juga telah memberi peringatan keras kepada Apple untuk segera merealisasikan investasinya dengan membangun pabrik di Indonesia. Langkah serupa kini ditempuh untuk Boeing, dengan harapan dapat mempercepat penguatan ekosistem industri penerbangan di Tanah Air.

Editor: dr