
Telegrapnews.com, – Sebuah kapal pengerukan berbendera Belanda menabrak kapal bahan bakar Singapura, Jumat lalu.
Akibat kecelakaan kapal yang ditambatkan di selat pelayaran di negara tersebut, sebanyak 400 ton minyak dari tangki tumpah dan mencemari laut.
Peristiwa yang merupakan kecelakaan laut ini menjadi perhatian dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Batam.
Ketua KNTI Batam, Armen mengatakan jumlah minyak yang tumpak dan mencemari laut ini jumlahnya tidak sedikit.
Jadi wajar saja, katanya menambahkan, kalau kita menaruh rasa curiga, minyak yang tumpah pun akan mencemari perairan kita.
“Mudah-mudahan saja, tumpahan minyak ini tidak mencemari laut kita,” kata Armen, Senin, 17 Juni 2024.
Namun, katanya lebih jauh, kita tetap harus waspada dengan adanya peristiwa ini.
Dikatakannya, tidak menutup kemungkinan, tumpahan minyak ini akan mencemari perairan di Kepri, khususnya Kota Batam.
“Kita tidak tau kondisi cuaca yang tidak menentu ini. Jadi kita harus tetap memantau perairan kita,” katanya.
Untuk itu, katanya, KNTI, khususnya yang ada di Kota Batam terus melakukan pengawasan perairan kita.
Dan jika memang ada tumpahan minyak itu mencemari, katanya lebih jauh, tentu akan kita laporkan ke pemerintah kita.