25 korban kavling bodong di Batam mengaku ditipu oleh penguasa hukumnya (ist)
Telegrapnews.com, Batam – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitulah nasib tragis yang menimpa 25 Kepala Keluarga. Sudahlah tertipu beli kavling bodong, sekarang ditipu pula oleh pengacaranya.
Ke 25 KK ini adalah bagian dari total 144 korban dugaan penipuan jual beli kavling oleh pengembang PT Erracipta Karya Sejati. Alih-alih mendapatkan keadilan, mereka kembali harus menelan pil pahit setelah kuasa hukum yang mereka percayai — berinisial S — menghilang tanpa jejak, membawa serta uang operasional hingga Rp25 juta.
Para korban yang sudah lebih dulu dirugikan oleh pengembang, kini justru menjadi korban kedua kalinya oleh oknum kuasa hukum yang menjanjikan penyelesaian dalam waktu tiga bulan.
“Jangankan menyelesaikan permasalahan kami, membuat laporan ke polisi saja akhirnya kami kerjakan sendiri,” ujar Heny Fitry, salah satu korban, saat dihubungi Rabu (6/8/2025).
April 2025
Pertemuan awal dengan kuasa hukum S dilakukan. Sebanyak 25 KK sepakat menunjuk S dan menyerahkan uang tunai untuk biaya operasional yang awalnya diminta Rp40 juta, lalu disepakati Rp25 juta.
Para korban membentuk grup WhatsApp dan mulai intens berkomunikasi. Namun, dua minggu setelah pertemuan, tidak ada tindakan nyata dari kuasa hukum.
Juni 2025
S meminta tambahan dana sebesar Rp1,4 juta untuk pemasangan plang pemberitahuan di lokasi kavling dan menyebutkan biaya tersebut termasuk untuk jasa wartawan — yang belakangan diketahui sebenarnya gratis.
Akhir Juli 2025
S kembali menghubungi korban dan mengaku akan melakukan penyitaan aset perusahaan pengembang. Namun, dalam pertemuan tersebut, S tampak kebingungan dan tidak tahu aset yang dimaksud. Sejak saat itu, S tidak bisa dihubungi lagi.
Merasa ditelantarkan dan tak kunjung mendapat kejelasan, para korban akhirnya melapor langsung ke Polresta Barelang tanpa bantuan kuasa hukum. Mereka kini hanya berharap ada itikad baik dari S untuk mengembalikan dana yang telah diserahkan secara sukarela.
“Kami beri waktu sampai akhir bulan ini, jika tidak ada niat baik, kami akan ambil langkah hukum baru,” tegas Heny.
Hingga berita ini diturunkan, S belum memberikan tanggapan dan nomor ponselnya tidak aktif. Upaya konfirmasi juga tidak membuahkan hasil.
Editor: jd
TelegrapNews.com, Batam – Kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal…
Telegrapnews.com,Batam - Deputi Pelayanan Umum Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait, dituding melakukan pembohongan publik terkait…
TelegrapNews.com, Tanjungpinang - Kejaksaan Tinggi Kepualaun Riau melalui Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus menerima pengembalian…
TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…
TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…
TelegrapNews.com, Batam – Aksi pencurian terjadi di kawasan Nagoya Garden 2, Jalan Teuku Umar No.1,…