Politik

Akhirnya Komisi VI DPR Bentuk Panja Bahas Polemik Lahan BP Batam, Hotel Purajaya Jadi Sorotan

Telegrapnews.com, Jakarta – Komisi VI DPR RI membentuk panitia kerja (panja) untuk membahas berbagai polemik pengelolaan lahan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pembentukan panja ini dilakukan setelah menerima aspirasi dari masyarakat adat Melayu serta tujuh pengusaha lokal yang merasa dirugikan.

“Ada dua perusahaan termasuk aspirasi dari masyarakat adat Melayu yang datang ke sini, serta tujuh pengusaha lokal,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar, Nurdin Halid, dalam rapat dengan Menteri Koperasi, BP Batam, dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) pada Rabu, 12 Februari 2025.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam panja ini adalah perobohan Hotel Purajaya Batam, yang dianggap memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Melayu. Nurdin menilai keputusan BP Batam untuk merobohkan hotel tersebut tidak adil bagi pengusaha lokal.

“Hotel itu adalah hotel pejuang. Sebelum ada investasi besar di Batam, hotel itu sudah berdiri. Kenapa harus dirobohkan?” tegasnya.

Menurutnya, perobohan Hotel Purajaya merupakan bukti adanya permasalahan dalam kebijakan pengelolaan lahan oleh BP Batam.

Ia juga menyoroti dugaan ketidakadilan terhadap pengusaha lokal, di mana lahan yang telah dikembangkan oleh investor justru dialihkan ke pihak lain.

“Seharusnya ada solusi terbaik, bukan langsung dirobohkan. Ini dzolim dan tidak adil bagi pengusaha lokal,” tambah Nurdin.

Komisi VI DPR berencana mendalami kebijakan lahan BP Batam melalui panja, termasuk kemungkinan adanya praktik mafia lahan.

Nurdin juga menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, hadir dalam rapat panja untuk memberikan klarifikasi.

Sebelumnya, masyarakat adat Melayu telah melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI terkait dugaan mafia lahan di Batam, khususnya menyangkut keberadaan Hotel Purajaya.

Ketua Harian Saudagar Rumpun Melayu Provinsi Kepri, Dato’ Wira Zulkamirullah, mendesak agar DPR segera menindaklanjuti hasil RDPU tersebut.

“Kami ingin ada kejelasan dari hasil rapat dengan Komisi VI DPR. Masalah mafia lahan di Batam harus mendapat jawaban dan solusi,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dengan pembentukan panja ini, Komisi VI DPR berharap dapat mengurai berbagai persoalan lahan di Batam dan memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih adil bagi masyarakat dan pengusaha lokal.

Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Kunjungi Batam, Wapres Gibran Panen Lobster dan Tinjau Program MBG

TelegrapNews.com, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik…

20 jam ago
  • Batam

Dumping Ilegal di Pulau Cicir, Ekosistem Terumbu Karang dan Daerah Tangkap Nelayan Terancam Rusak, Ulah Siapa?

TelegrapNews.com, Batam – Pulau Cicir yang masuk kategori pulau-pulau terluar serta merupakan daerah tangkapan ikan…

21 jam ago
  • Ekonomi

HARRIS Barelang Batam Hadirkan Promo Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market

Telegrapnews.com, Batam – Bayangkan sebuah akhir pekan di tepi laut, di mana suara ombak menjadi…

3 hari ago
  • Batam

Kapolda Kepri Hadiri Doa Bersama Dan Nyala Lilin Untuk Dua Driver Ojol yang Gugur

TelegrapNews.com, Batam – Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H., menghadiri kegiatan Doa Bersama…

6 hari ago
  • IT

Telkom Resmikan AI Center of Excellence di BATIC 2025, Siap Percepat Transformasi Digital Indonesia!

Telegrapnews, Bali – Momentum Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali…

2 minggu ago
  • Featured

Satpolairud Barelang Turun ke Pesisir Batam, Cegah Bunuh Diri dengan Edukasi Kesehatan Mental!

Telegrapnews, Batam – Upaya pencegahan bunuh diri kini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Satuan Polisi…

2 minggu ago