Telegrapnews.com, – Kopi merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Menyadur tulisan Keke Oktaviani Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, bahwa tradisi minum kopi terutama di pagi hari adalah menjadi kebiasaan masyarakat pada setiap harinya.
Namun, saat ini tidak hanya di pagi hari saja, di sela-sela aktivitas dan jadwal yang padat masyarakat lebih memilih untuk berkumpul dan minum kopi, misalnya pada jam istirahat siang untuk menjadi teman menghabiskan waktunya.
Tradisi minum kopi tidak hanya sekedar untuk melepas dahaga, tetapi juga untuk menemani aktivitas kehidupan masyarakat seperti reuni, kencan, mengerjakan tugas, dan lain-lain.
Hal inilah yang membuat tren minum kopi terus meningkat tajam dan secara tidak disadari, tradisi minum kopi ini telah menjadi bagian dari trend gaya hidup.
Melihat kejadian yang ada di kedai kopi kini muncul menjadi sebuah simbolik yang melekat bagi para penikmatnya, tidak hanya dari tingkat kenikmatan semata, gaya hidup dan gaya yang khas, tetapi kini fungsinya semakin mendapatkan hati di masyarakat terkhususnya remaja.
Selain terjangkau harganya, nilai yang nyata di kedai kopi juga menjadi hiburan yang melekat dari kehidupan masyarakat.
Dari suatu pengamatan langsung, kedai kopi banyak memberikan layanan sebagai pusat-pusat interaksi sosial, kedai kopi dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk berkumpul, berbincang – bincang, bermain, menghibur satu sama lain, atau membuang waktu, baik secara individu maupun dalam kelompok kecil.
Budaya minum kopi awalnya itu minuman kopinya berwarna hitam pekat, rasanya pahit dan panas.
Selain itu, karena tempatnya berupa sebuah warung yang suasana tempatnya juga panas dan penuh dengan orang-orang maka orang yang minum kopi merasakan panasnya.
Penikmat kopi dulunya itu orang-orang tua yang bisa membuat mereka merasakan dan menikmati panasnya setelah minum kopi.
Karena kopi minuman kuno dan mempesona di masa lalu, yang tidak kehilangan pesona bahkan sekarang dapat menemukannya di mana – mana.
Bagi sebagian pecinta kopi, menikmati secangkir kopi mungkin hal yang biasa dilakukan di waktu senggang dan bisa dilakukan dimana saja.
Namun bagi kalangan tertentu menikmati kopi bukan hanya bagaimana merasakan sensasi manis dan pahit, tetapi aktifitas itulah yang akan berdampak lebih luas.
Misalnya para eksekutif muda akan menikmati secangkir kopi dengan menjalankan aktifitas dengan relasi bisnisnya atau melanjutkan pekerjaannya.
Begitu juga dengan remaja, menikmati secangkir kopi hanya bermakna jika dilakukan di kedai kopi yang diselingi dengan diskusi kecil.
Remaja perkotaan saat ini lebih memilih untuk mengunjungi kedai kopi di bandingkan pergi ke Mall.
Kedai kopi dianggap lebih memiliki suasana yang lebih nyaman dan dekorasi interior yang lebih bagus sehingga menarik minat pengunjung yang notabene berasal dari kalangan remaja yang mempunyai kebiasaan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama teman sebayanya.