Gaya Hidup

Gemerlap Malam Batam dan Tangis SPG Miras di Hari Buruh: Kerja Kayak Rodi, Tapi Gak Dianggap Buruh!

Telegrapnews.com, Batam — Di tengah gegap gempita Hari Buruh, ada satu kelompok yang selalu luput dari perhatian: para cewek SPG miras yang tiap malam jadi “pemanis” di meja-meja foodcourt Batam. Mereka bukan cuma senyum-senyum cantik buat tamu, tapi juga jungkir balik mengejar target botol, bahkan kadang harus jual lebih dari sekadar minuman. Ironis? Banget.

Mereka kerja dari malam sampai subuh, senyum terus padahal hati remuk redam.

“Harus bisa bikin tamu betah, biar order banyak. Tapi capek, Bang. Kadang pengen nangis, tapi kerja harus lanjut,” kata M (24), salah satu SPG di kawasan Nagoya, sambil menyeruput kopi dingin buat ngusir kantuk.

Yang bikin miris, gaji mereka tipis sekali. Kena target? Dapat tip sedikit. Gak kena? Ya siap-siap makan mi instan sampai akhir bulan. Bahkan banyak yang mengaku harus “ngalah” kalau tamu mulai modus.

“Namanya juga cari makan, Bang,” ujarnya pelan.

Data di lapangan menunjukkan, ada puluhan titik foodcourt di Batam yang jualan miras terang-terangan, bahkan banyak yang ilegal alias gak bercukai.

Tapi anehnya, pemasukan buat daerah malah minim sekali. Duit miliaran terkumpul tiap bulan, tapi entah kemana larinya. Yang pasti bukan ke kantong para SPG itu.

Ada info beredar, katanya sih ada ‘pemain lama’ di belakang bisnis ini. Mulai dari bos besar, sampai oknum yang kasih ‘lampu hijau’ buat memasukan barang dari Singapura dan Malaysia via pelabuhan tikus.

Duh, lengkap dah dramanya.

Siti Rahmawati, aktivis perempuan Batam, bilang kondisi ini udah keterlaluan. “Mereka itu buruh juga. Tapi gak ada perlindungan, gak ada serikat, kerja rodi tapi kayak gak dianggap manusia,” tegasnya.

Hari Buruh

Setiap 1 Mei, buruh di mana-mana demo bawa spanduk, orasi minta hak. Tapi cewek-cewek ini? Mereka tetap berdiri, pakai high heels, senyum palsu, dan berharap ada yang lihat jeritan hati mereka.

Jangan-jangan, yang paling butuh dibela justru mereka yang gak pernah masuk data statistik. Mereka yang kerja di zona abu-abu, jadi korban sistem yang bikin hidup kayak jalan di atas pisau.

Mereka buruh juga, cuy. Cuma seragamnya beda. Dan selama mereka gak dianggap, Hari Buruh cuma jadi seremoni, bukan solusi.

Penulis: ramon
Editor: dr

Share

Recent Posts

  • Batam

Mau Liburan Tengah Juni? Ini Jadwal KM Kelud Jakarta–Batam–Medan, Segera Booking Tiket Sebelum Kehabisan!

Telegrapnews.com, Batam – Buat anda yang berencana mudik atau liburan lewat jalur laut, kapal Pelni…

2 jam ago
  • Hukum Kriminal

Kejam! Bocah 4 Tahun Dianiaya Ayah Tiri di Hotel, Ibu Dijual Lewat Aplikasi MiChat!

Telegrapnews.com, Batam – Kasus penyiksaan bocah berusia 4 tahun (ZI) yang terjadi di sebuah kamar…

2 jam ago
  • Batam

Cuma Rp150 Ribu! Bisa Nyebrang Batam ke Jambi Naik Kapal Roro, Bawa Mobil Juga Bisa! Cek Jadwal & Tarif Lengkapnya

Telegrapnews.com, Batam – Mau ke Jambi dari Batam tanpa ribet naik pesawat? Sekarang cukup naik…

3 jam ago
  • Hukum Kriminal

DJ Cantik Batam Dikeroyok Brutal 4 Wanita Asal Vietnam! Luka Parah, Harga Diri Hancur di Tempat Kerja, First Club

Telegrapnews.com, Batam – Tubuh Stefani (25), DJ muda asal Tiban Sekupang, kini terbaring lunglai di…

4 jam ago
  • Batam

Diwarnai Takbir Menggema, PWI Batam Gelar Kurban Perdana yang Mengharukan!

Telegrapnews.com, Batam – Suasana penuh haru dan khidmat menyelimuti halaman Kantor PWI Batam, Minggu (8/6/2025)!…

4 jam ago
  • Hukum Kriminal

Hakim PN Batam Dianggap Keliru Putuskan Kapal MT Arman 114, Kajati Kepri: “Putusan Ini Cederai Rasa Keadilan!”

Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Dunia hukum tanah air kembali diguncang! Putusan kontroversial dari Pengadilan Negeri (PN)…

2 hari ago