Telegrapnews.com, Batam – Harga tiket feri rute Batam-Singapura masih tinggi, menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku pariwisata di Kepulauan Riau (Kepri). Pemerintah Provinsi Kepri, melalui Dinas Pariwisata, berharap segera ada hasil dari penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kartel harga tiket tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, menyampaikan bahwa pihaknya terus menunggu tindak lanjut dari pertemuan dengan KPPU dan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Sejauh ini kami masih menunggu tindak lanjut hasil pertemuan dengan KPPU beberapa waktu lalu, setelah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan,” ujar Guntur, seperti dikutip batampos, Rabu (11/9/2024).
Ia berharap KPPU dapat menemukan solusi yang tepat dan adil terkait harga tiket feri internasional tersebut.
“Kami sangat berharap semoga solusi mengenai tarif transportasi feri internasional ini dapat dicarikan problem solving oleh KPPU dengan tarif yang wajar dan berkeadilan untuk semua pihak,” tambahnya.
Pemprov Kepri juga berharap hal ini dapat berjalan seiring dengan kebijakan relaksasi visa yang baru saja diterbitkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan.
Saat ini, pemerintah masih menunggu regulasi pelaksanaannya dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Sementara itu, kalangan pengusaha pariwisata menyambut baik kebijakan bebas visa kunjungan. Namun tetap menyoroti harga tiket feri yang masih tinggi.
Baca juga: Warga Pulau Rempang Kukuh Pertahankan Kampung dari PSN Rempang Eco City, Tolak Relokasi
Ketua DPC Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie, mengungkapkan bahwa isu ini telah lama menjadi perhatian. Namun solusinya tak kunjung ditemukan.
“Harga tiket feri masih tetap sama. Tak ada hasil. Kita capek juga seperti ini terus, kenapa ini masih mahal,” keluh Andi.
Meski begitu, Andi tetap optimistis mengenai perkembangan sektor pariwisata di Batam. Ia menyebutkan bahwa pihaknya sedang membahas kerja sama dengan maskapai untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman).
“Jika ada keringanan, baik itu berupa kerja sama dengan pihak maskapai, tentunya optimistis dapat menggaet ribuan wisman,” tutupnya.
Penulis:jd