
Telegrapnews.com, Minggu (20/10/2024), Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden Indonesia untuk masa jabatan 2024-2029. Bersama dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, keduanya siap memimpin Indonesia memasuki era baru.
Pelantikan ini akan menandai akhir dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang memberikan dukungannya pada Prabowo selama proses pemilihan.
Sebelum pelantikan, berbagai lembaga think tank internasional, termasuk Chatham House, Foreign Policy, dan Brookings Institute, telah merilis analisis terkait masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
Ben Bland, Direktur Asia-Pasifik Chatham House, dalam analisisnya yang berjudul “Continuity Prabowo Means Change for Indonesia”, menekankan bahwa meskipun Prabowo menggunakan dukungan Jokowi untuk memenangkan kursi presiden. Ia tidak akan memerintah sebagai “proksi” Jokowi.
Bland seperti dilansir cnbcindonesia, Sabtu (19/10/2024), menyoroti bahwa Prabowo akan mengambil pendekatan kepemimpinannya sendiri yang berbeda dari pendahulunya.
“Prabowo akan memimpin dengan caranya sendiri dan bukan sebagai wakil Jokowi,” ujar Bland. Ia juga menekankan bahwa peran Gibran sebagai wakil presiden akan terbatas, serupa dengan situasi di Amerika Serikat, di mana wakil presiden memiliki kekuasaan yang terbatas dalam politik sehari-hari.
Kebijakan Ekonomi
Di sisi lain, lembaga seperti Foreign Policy (FP) memberikan sorotan pada kebijakan ekonomi populis Prabowo. Termasuk peningkatan subsidi untuk program makanan sekolah yang diperkirakan dapat meningkatkan defisit fiskal Indonesia.
FP juga menyoroti sikap tegas Prabowo dalam perlawanan terhadap regulasi deforestasi Eropa. Mengutip pernyataannya yang menyindir kebijakan negara-negara Barat yang dinilai hipokrit.
Dari perspektif geopolitik, FP membandingkan Prabowo dengan Soeharto, presiden kedua Indonesia. Suharto menjalankan kebijakan independen di tengah persaingan antara kekuatan global seperti Amerika Serikat dan China.
Prabowo dinilai akan menjaga hubungan baik dengan kedua kekuatan tersebut. Meskipun Indonesia memiliki klaim yang bersaing dengan China di Laut Cina Selatan.
Sementara itu, Brookings Institute dalam artikelnya “Reflection on Jokowi’s Legacy and Prabowo’s Presidency”, menekankan bahwa Prabowo akan melanjutkan beberapa program strategis Jokowi. Diantaranya hilirisasi mineral dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Brookings juga menyebut bahwa Prabowo akan menghadapi tantangan dalam menanggulangi korupsi. Ini sebuah isu yang krusial untuk menjaga iklim investasi di Indonesia.
Di tengah antisipasi terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran, berbagai pihak di dalam dan luar negeri menantikan bagaimana kebijakan. Serta arah pemerintahan baru ini akan membentuk masa depan Indonesia di panggung domestik maupun internasional.
Editor: denni risman