Kejati Kepri mengungkap Kepri masuk 10 besar sebagai provinsi TPPO (dok kejati kepri)
Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) kembali menggelar “Penerangan Hukum” yang kali ini mengangkat isu panas: Perdagangan Orang atau TPPO, Senin (02/06/2025). Bertempat di Kantor Kecamatan Tanjungpinang Timur, kegiatan ini sontak menyita perhatian publik. Pasalnya, Kepri masuk 10 provinsi terbesar penyumbang korban TPPO di Indonesia tahun 2024!
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka program Pembinaan Masyarakat Taat Hukum (BINMATKUM) yang dipimpin langsung oleh Kasi Penkum Kejati Kepri, Yusnar Yusuf, SH., MH. Dalam pemaparannya, Yusnar membeberkan fakta mengejutkan: Provinsi Kepri bukan hanya menjadi daerah asal korban TPPO, tetapi juga jalur transit utama menuju Malaysia dan Singapura.
“TPPO bukan sekadar pelanggaran hukum, ini adalah bentuk perbudakan modern! Korbannya tak sedikit yang perempuan dan anak-anak,” tegas Yusnar dengan nada prihatin.
Menurutnya, modus TPPO kian licik dan kompleks, mulai dari pengantin pesanan, magang fiktif, eksploitasi pekerja migran, hingga perdagangan organ tubuh. Bahkan, anak jalanan dan pelajar magang kini jadi sasaran empuk sindikat!
Sebanyak 60 peserta dari unsur pemerintahan kecamatan, kelurahan, PKK, tokoh masyarakat, Babinsa hingga perwakilan warga hadir dalam forum yang penuh keprihatinan ini. Yusnar juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam deteksi dini dan pelaporan jika mencurigai aktivitas TPPO.
Faktor-faktor pemicu TPPO pun diungkap—dari kemiskinan, pendidikan rendah, hingga tawaran kerja palsu di media sosial. “Jangan sampai keluarga, kerabat, atau tetangga kita jadi korban karena kelalaian kita sendiri,” imbuhnya.
Di akhir sesi, Kejati Kepri menyerukan perang bersama terhadap TPPO, mengajak seluruh elemen masyarakat dan lembaga internasional bergandengan tangan memutus rantai kejahatan ini.
“Ini bukan pekerjaan satu pihak. Butuh sinergi lintas sektor agar Kepri tidak lagi jadi halaman belakang bagi mafia perdagangan manusia!” seru Yusnar.
Kegiatan ini pun menjadi pengingat keras: di tengah geliat ekonomi dan posisi strategis, Kepri tak boleh lengah. Perdagangan manusia nyata, dan bisa terjadi tepat di depan mata.
Penulis: lcm
Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Aroma kekecewaan menyeruak dari internal Partai NasDem Tanjungpinang. Seorang mantan Calon Legislatif…
Telegrapnews.com, Pekanbaru — Skandal beras oplosan kembali mengguncang publik! Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau…
Telegrapnews.com, Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) baru-baru ini menyatakan bahwa Batam dan…
Telegrapnews.com, Batam — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengecam praktik pengoplosan beras subsidi menjadi beras…
Telegrapnews.com, Tanjungpinang – Konflik memanas antara Thailand dan Kamboja kini menimbulkan kecemasan bagi keluarga pekerja…
Telegrapnews.com, Batam – Upaya penyelundupan narkotika kembali digagalkan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Seorang…