Headline

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 266.600 Benih Lobster di Perairan Bintan

Telegrapnews.com, Batam – Bea Cukai Batam berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 266.600 ekor benih lobster di perairan Wisata Joyo Resort, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (12/10/2024). Baby lobster tersebut rencananya akan diselundupkan secara ilegal ke luar perairan Indonesia.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Zaky Firmansyah, menjelaskan bahwa penindakan ini dilakukan setelah mendapatkan informasi tentang sebuah high speed craft (HSC). Mereka diduga akan menyelundupkan benih lobster menuju Malaysia.

Baca juga: Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 275 Ribu Benih Lobster di Perairan Pulau Topang

“Berdasarkan informasi intelijen, kami berkoordinasi dengan Tim Operasi Jaring Sriwijaya untuk melakukan pengawasan laut berlapis,” ujar Zaky.

Operasi pengejaran dilakukan cukup panjang karena pelaku berusaha melarikan diri. Namun, dengan kesiapan tim, kapal berhasil dihentikan di pantai Pulau Wisata Joyo Resort, Kabupaten Bintan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, HSC berukuran 15 x 2,5 meter dengan mesin Yamaha 4 x 300 PK tersebut diketahui membawa 53 box berisi 266.600 ekor benih lobster. Terdiri dari 261.000 ekor benih lobster pasir dan 5.600 ekor benih lobster mutiara. Potensi kerugian negara akibat penyelundupan ini diperkirakan mencapai Rp26,9 miliar.

Baca juga: Operasi Bea Cukai Kepri Berhasil Tangkap Penyelundup Benih Lobster di Perairan Selat Pengelap

Operasi Berubah

Zaky mengungkapkan bahwa modus penyelundup kini telah berubah. Biasanya mereka melakukan operasi di malam hari, kini beralih ke siang hari.

“Namun, tim kami sudah mengantisipasi perubahan modus ini dengan patroli rutin dan pengawasan ketat,” tambahnya.

Keberhasilan penindakan ini tidak terlepas dari sinergi yang baik antara Bea Cukai Batam, PSO Batam, dan Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau. Operasi didukung kapal BC11001, BC10029, BC1601, dan BC20003.

Baca juga: Tim Gabungan KKP dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 795.500 Benih Lobster Senilai Rp 90 Miliar di Batam

Atas tindakan penyelundupan ini, pelaku dapat dijerat Pasal 102A Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp5 miliar. Serta Pasal 88 jo Pasal 16 ayat 1 dan/atau Pasal 92 jo Pasal 26 ayat 1 UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang diubah dengan UU No. 44 Tahun 2009. Pasal 87 jo Pasal 34 UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.

Editor: denni risman

Share

Recent Posts

  • Batam

Polda Kepri Akan Tindak Tegas Terkait Tragedi Kebakaran Kapal Tanker Federal II PT ASL Marine Shipyard

TelegrapNews.com, Batam – Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H., akan tindak tegas…

1 jam ago
  • Batam

Pekerjaan Galangan Kapal Berduka ,Buntut Ledakan Kapal MT Federal II PT ASL Memakan Korban Jiwa

TelegrapNews.com, Batam – Kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal…

18 jam ago
  • Batam

Pembohongan Publik Alasan Dasar LSM-Ormas Peduli Kepri Desak Pencopotan Deputi Pelayan Umum BP Batam

Telegrapnews.com,Batam - Deputi Pelayanan Umum Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait, dituding melakukan pembohongan publik terkait…

2 hari ago
  • Batam

Kejati Kepri Menerima Pengembalian $272.497 dari Dirut PT BDP dalam Perkara Korupsi PNBP

TelegrapNews.com, Tanjungpinang - Kejaksaan Tinggi Kepualaun Riau melalui Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus menerima pengembalian…

2 hari ago
  • Batam

HNSI Batam dan Pertamina Sepakat Wujudkan Distribusi Energi Tepat Sasaran bagi Nelayan

TelegrapNews.com, Batam – Upaya memperkuat sinergi antara organisasi nelayan dan pengelolaan energi nasional dilakukan oleh…

2 hari ago
  • Batam

Kementerian LH Versus Dinas LH Batam Soal Bahan Baku Limbah Elektronik dan Elektrik PT Esun Internasional Utama Indonesia

TelegrapNews.com, Batam - Polemik impor limbah elektronik dan elektrik yang menjadi bahan baku PT Esun…

2 hari ago