Kabar Penjambretan di Tanjungpinang Ternyata Hoax, Suprihatin Klarifikasi Melalui Video

Kabar Penjambretan di Tanjungpinang Ternyata Hoax, Suprihatin Klarifikasi Melalui Video
Pelapor jambret, Suprihatin, akhirnya mengaku laporan jambretnya itu tidak benar (foto ig)

Telegrapnews.com, Batam – Kabar mengenai penjambretan yang dialami oleh seorang wanita bernama Suprihatin di Kampung Kolam, Kelurahan Tanjungpinang Barat, pada Jum’at (4/10/2024), ternyata hoax.

Hal itu diakui sendiri oleh Suprihatin. Dia mengakui kejadian itu tidak benar.

Klarifikasi tersebut disampaikan oleh Suprihatin melalui rekaman video interogasi yang dilakukan oleh Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Tanjungpinang pada Minggu (6/10/2024).

Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Batam: Emas Antam Turun, Emas Pegadaian Stabil, Buyback Naik Rp 50 Ribu

Dalam video tersebut, Suprihatin menegaskan, “Terkait kejadian di Kampung Kolam bahwa itu tidak benar adanya, kejadian penjambretan itu semuanya bohong.”

Suprihatin menjelaskan bahwa ia merasa sangat pusing karena uang sebesar Rp20 juta yang hendak ia setorkan hilang.

“Saya pusing, uang itu saya dapat dari pinjaman. Malam itu saya mau setorkan tunai, tapi saya merasa ada yang mengambil dompet di sana. Saat saya memutar (mencari), uangnya sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Penangkapan BBM Ilegal di Batam: 300 Liter Minyak Tanah Bersubsidi Disita Ditpolairud Polda Kepri

Baca juga: OTT KPK di Kalsel, Salah Satu yang Terjaring Diduga Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Dia melanjutkan, setelah tidak menemukan uangnya, Suprihatin kembali ke rumah pada pukul 12 malam, padahal uang tersebut direncanakan untuk modal usaha keesokan harinya.

“Uang saya hilang hari Kamis (3/10/2024) malam, dan saya membuat laporan ke Polsek Tanjungpinang Barat pada Jum’at (4/10/2024),” tambahnya.

BACA JUGA:  Berkas Kasus Judi Online Apartemen Aston Belum Diterima, Kejati Kepri Tunggu Langkah Polda Kepri

Suprihatin juga menyatakan bahwa malam itu ia benar-benar pingsan dan bukan berpura-pura. Ia sempat menabrak tembok pembatas jalan hingga terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Baca juga: Nama-nama Besar Terlibat dalam Izin Ekspor Pasir Laut Indonesia

“Jadi pas saya bangun (tersadar), ada bapak nanya ke saya ‘kamu kena begal ya?’, trus saya bilang iyalah hingga berlanjut,” tuturnya.

Di akhir video, Suprihatin menyatakan bahwa kejadian ini membuatnya tidak bisa tidur selama dua hari. Ia akhirnya mengakui bahwa laporan penjambretan itu tidak benar.

“Saya tidak bisa tidur selama 2 hari ini, karena saya sudah janji hari ini mau jujur bahwa tidak ada kejadian ini,” tutupnya.

Baca juga: Singapura Cetak Tingkat Pengangguran Terendah, Gaji Rata-rata Capai Rp 62 Juta per Bulan

BACA JUGA:  Dua Kapal Isap Pasir Malaysia Dilepas KKP Usai Investigasi, Tak Terbukti Curi Pasir di Perairan Batam

Sementara itu, Kanit Jatanras Ipda Freddy Simanjuntak menegaskan bahwa laporan penjambretan ini telah terkonfirmasi tidak benar atau hoaks.

“Kasus ini sudah menemui titik terang, dan kami sudah menyelesaikan penyelidikan. Laporan Suprihatin tidak benar dan telah kami pastikan tidak ada penjambretan yang terjadi,” jelas Ipda Freddy.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan memastikan kebenarannya sebelum menyebar, agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Penulis: jd