Telegrapnews.com, Batam – PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut wilayah Kepulauan Riau telah mengambil keputusan tegas dengan memutus hubungan usaha (PHU) dengan dua agen pangkalan gas subsidi 3 kilogram nakal di Batam.
Keputusan ini diambil setelah ke dua pangkalan itu menyalurkan gas subsidi kepada masyarakat yang tidak berhak. Akibat ulah mereka, muncul isu kelangkaan gas di Kecamatan Batam Kota dan Bengkong
Baca juga: Andi Agung Resmi Ditunjuk Sebagai Pejabat Sementara Wali Kota Batam
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria, menjelaskan, “Kami tidak bisa mengungkapkan pangkalan mana saja yang diputus. Tetapi langkah ini diperlukan untuk menanggapi isu kelangkaan gas yang terjadi di Batam.”
Selain memutus hubungan dengan dua pangkalan, beberapa pangkalan lain juga mengalami pengurangan stok gas.
Pertamina bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam kini aktif melakukan pengawasan penyaluran gas subsidi 3 kilogram untuk memastikan distribusi tepat sasaran melalui sistem “subsidi tepat LPG”.
Baca juga: Skuad Timnas U-20 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Tanpa Nama Welber Jardim
“Kami tidak memiliki kewenangan atas pelaku usaha, namun kami akan terus mengembangkan sistem subsidi tepat LPG agar pangkalan tidak menyalurkan kepada konsumen yang tidak berhak,” tambah Susanto seperti dikutip kompas, Selasa (24/9/2024).
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bahwa beberapa unit usaha, seperti laundry, juga menggunakan gas subsidi 3 kilogram. Padahal gas ini seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin, bukan buat usaha laundry.
Dari delapan usaha laundry yang diperiksa, tujuh di antaranya diketahui menggunakan gas subsidi. Mereka menghabiskan 5-9 tabung dalam waktu dua hari.
Baca juga: Gubernur Ansar Ahmad Soroti Pertumbuhan Ekonomi Batam, Targetkan Bisa Mencapai 15 Persen
“Kami mengimbau para pelaku usaha tersebut agar segera beralih ke tabung 12 kilogram,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, Pertamina telah menambah pasokan gas sebanyak 70.000 tabung. Pasokan ini akan disalurkan ke seluruh pangkalan di Kota Batam dari tanggal 16 hingga 23 September.
Dengan kebutuhan harian mencapai 47.000 tabung, penambahan ini diharapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat.
Isu kelangkaan gas di Batam sebelumnya mencuat ketika ibu rumah tangga berbondong-bondong mengantre dalam operasi pasar yang digelar Disperindag Batam di Kecamatan Bengkong.
Penulis: jd